Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ashrawi: Dunia Harus Hentikan Penjarahan Israel atas Situs Arkeologi Palestina

sri astuti - Senin, 7 September 2020 - 01:02 WIB

Senin, 7 September 2020 - 01:02 WIB

10 Views

Anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi (Foto: File)

Ramallah, MINA – Anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi mengatakan, keputusan otoritas pendudukan Israel menyita Deir Samaan dan Dei Qal’a, dua situs arkeologi penting di daerah Salfit, adalah tindakan penjarahan dan perampasan budaya.

“Ini adalah langkah terakhir dalam skema bertahap namun disengaja Israel yang telah berlanjut selama hampir sepuluh tahun, dengan maksud mencaplok kedua situs ini ke pemukiman ilegal terdekat,” kata wanita tokoh PLO itu, dalam sebuah pernyataan, Ahad (6/9).

Ia juga mengungkapkan, situs bersejarah lainnya, termasuk Sebastia dan Battir Terraces, yang dicatat sebagai situs Warisan Dunia, juga menjadi sasaran baru-baru ini.

“Pencurian sistematis situs arkeologi di seluruh Palestina adalah ilegal dan tidak bermoral,” kata Ashrawi.

Baca Juga: Wakil Sekjen PBB: 14.000 Bayi Gaza Bisa Meninggal dalam 48 Jam ke Depan Tanpa Bantuan

Situs-situs ini berdiri sebagai bukti akar dan sejarah masyarakat Palestina yang dalam di tanah kami. Mereka adalah bagian dari sejarah dan identitas kita. Itulah mengapa aneksasi sistematis Israel atas situs-situs bersejarah dan arkeologi adalah tindakan terakhir kekejaman dan agresi,” ujarnya.

“Rezim kolonial Israel berusaha untuk secara sistematis merebut situs palestina/">arkeologi Palestina, sebagai bagian dari upaya untuk menjajah tanah Palestina dan menggantikan rakyat Palestina,” tambahnya.

Menurut Ashrawi, karena pemerintahan Trump menggunakan bobot politik dan ekonominya untuk memeras imbalan politik internasional bagi Israel, pemerintah Israel mempercepat pencaplokannya secara sistematis dan disengaja atas tanah, sumber daya, dan warisan budaya Palestina.

Dia menekankan bahwa mengabaikan tindakan destruktif ini tidak akan mengurangi dampak strategisnya terhadap hak-hak Palestina.

Baca Juga: Genosida Israel per 20 Mei 2025: Hampir 53.600 Syahid

“Negara dan organisasi internasional, terutama UNESCO, harus turun tangan untuk mengakhiri perampasan tersebut,” pungkasnya. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Macron: Penderitaan di Gaza telah Mencapai “Tingkat yang Tak Tertahankan”

Rekomendasi untuk Anda