Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asma Nadia Dorong Film Religius Bersaing Di Layar Lebar

Hasanatun Aliyah - Sabtu, 25 Juni 2016 - 23:41 WIB

Sabtu, 25 Juni 2016 - 23:41 WIB

386 Views

Jakarta, 20 Ramadhan 1437/ 25 Juni 2016 (MINA) – Seorang novelis best seller paling produktif di Indonesia, Asma Nadia, telah mampu mendorong film-film  religius yang dibuat berdasarkan novel-nya, untuk bersaing di layar lebar.

“Saya ingin berakwah lewat film layar lebar yang bernuansa Islami,” kata Asma dalam Talk Show Film dan Penulisan dengan tema “Bongkar Habis Rahasia Novel Difilmkan” di Grahamedia, Matraman, Jakarta Pusat, pada Sabtu (25/6).

Salah satu novelnya yang difilmkan yaitu, “Hijab Traveler Love Sparks in Korea” akan ditayangkan sebagai hiburan lebaran. Film ini memberikan pesan dakwah. Seorang wanita Muslim berhijab bernama Rania Timor Samudra, berada di Korea yang mayoritas masyarakatnya  non Muslim, namun ia bisa menjaga diri sebagai muslimah.

“Film ini memberikan pesan dakwah, meski ada kisah percintaan namun sangat menjaga syari’at-syari’at Islam,” ujar Asma Nadia.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

“Film ini sangat aman dan baik ditonton semua kalangan, semua lapisan umur,  karena sangat menjaga syari’at Islam. Sangat menjaga hijab, tidak  bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrim, tidak berpakaian terbuka, seperti celana pendek,” ujarnya.

Menurut Asma, selama ini belum ada film-film yang mensyi’arkan jilbab, meski banyak film yang berjudul hijab, namun di dalamnya tidak terfokus pada syi’ar jilbab.

“Saya ingin film hijab traveler ini, benar-benar film yang mensyi’arkan jilbab,” pungkasnya.

Ia berharap film ini juga menjadi syiar jilbab dan juga syi’ar tentang cinta yang bikin baper, tapi cinta yang semestinya, karena menurut Rania Timor Samudra, “cinta terhadapnya (manusia) tidak boleh bertentangan dengan cinta terhadap-Nya (Allah)”.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

“Mudah-mudah film-film religi ini, bisa dapat dukungan dari masyarakat, dan menjadikan bioskop sebagai layar dakwah,” katanya.

“Masih banyak adik-adik kita bayak lebih suka menonton bioskop dari pada datang ke tempat pengajian,” tambahnya.

(L/hna/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

 

Rekomendasi untuk Anda