Damaskus, 6 Rajab 1435/5 Mei 2014 (MINA) – Presiden Bashar al-Assad dan dua tokoh lainnya akan “bertarung” dalam pemilihan presiden Juni yang akan datang.
Pejabat Mahkamah Agung Suriah mengatakan, 24 kandidat telah mengajukan tawaran mencalonkan diri dalam pemilihan 3 Juni, di mana Assad secara luas diharapkan untuk menang.
Tapi juru bicara pengadilan, Majid Khadra mengumumkan di televisi nasional Suriah pada Ahad (4/5) bahwa hanya tiga pelamar yang memenuhi persyaratan UU Pemilu untuk terus maju sebagai calon presiden.
Ketua Parlemen Jihad al-Laham mengumumkan bahwa Presiden Assad mencalonkan diri lagi sebagai presiden untuk masa jabatan ketiga kalinya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Assad akan menghadapi Hassan bin Abdullah al-Nouri (54), anggota parlemen dari Damaskus dan Maher Abdul-Hafiz Hajjar (43), anggota parlemen dari kota utara Aleppo. Namun Hajjar dan Nouri pada umumnya tidak dikenal oleh masyarakat Suriah.
Kandidat yang tawarannya ditolak, diberi kesempatan hingga 7 Mei untuk mengajukan banding atas keputusan pengadilan, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Aturan hukum secara efektif menyingkirkan semua lawan rezim Assad dalam pemilu multi- kandidat pertama di negara itu.
Siapa pun yang tinggal di luar Suriah dalam dekade terakhir, dilarang mencalonkan diri, efektif membatasi tokoh oposisi yang paling menonjol yang tinggal di luar Suriah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pemungutan suara hanya akan diadakan di daerah-daerah di bawah kendali pemerintah.
Pemilu ini diselenggarakan di tengah kecamuk perang saudara brutal yang telah menewaskan lebih dari 150.000 orang sejak Maret 2011 dan menciptakan jutaan tunawisma.
Rezim telah melarang pengungsi yang meninggalkan negara itu untuk ikut voting dalam pemilu. (T/P09/R2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon