Sydney, 20 Dzulqo’dah 1435 H/ 14 September 2014 M (MINA) – Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dalam jumpa pers di Darwin, Ahad (14/9) mengatakan, Australia akan mengerahkan 600 tentara ke Uni Emirat Arab untuk bergabung dengan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat bersiap-siap untuk perang melawan militan Negara Islam(ISIS).
Abbott mengatakan, penyebaran “400 personel udara dan sekitar 200 personil militer” diikuti permintaan resmi dari Washington untuk Australia guna berkontribusi pada koalisi internasional melawan ISIS.
Dia mengatakan, Australia tidak mengerahkan pasukan untuk bertempur tapi siap untuk berkontribusi terhadap upaya-upaya internasional untuk mencegah krisis kemanusiaan.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
“Ada keputusan lebih lanjut yang akan diambil sebelumnya pasukan Australia berkomitmen untuk memerangi ISIS yang beroperasi di Irak,” katanya.
Dia mengatakan, penyebaran terfokus pada Irak, bukan Suriah. “Pada titik waktu ini, Australia tidak berniat untuk beroperasi di Suriah,” katanya. “The legalitas beroperasi di Irak dengan persetujuan dan sambutan dari pemerintah Irak jelas sangat berbeda dengan legalitas yang beroperasi di Suriah, yang memiliki pemerintah yang Australia tidak mengakui.”
Keputusan itu didukung oleh pemimpin oposisi, Buruh Bill Shorten, yang mengatakan dalam sebuah pernyataan ia “yakin bahwa dukungan kami sedang disediakan atas permintaan, dan penuh koordinasi dengan pemerintah Irak”.
Pengumuman Abbott terjadi dua hari setelah Canberra memberi peringatan teror tingkat “tinggi” pada kekhawatiran tentang militan Australia setelah kembali dari pertempuran di Irak dan Suriah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Tapi Greens Senator Scott Ludlam memperingatkan pada hari Sabtu(13/9) sebelum pengumuman bahwa keterlibatan Australia yang lebih besar di Timur Tengah dapat meningkatkan kemungkinan serangan teroris di wilayah domestik.
John Blaxland, seorang ahli militer di Australian National University Studi Pertahanan Strategis dan Pusat memperingatkan Australia sedang melakukan “potongan besar” kekuatan pertahanan dan kami belum memikirkan konsekuensi baik di Timur Tengah, di wilayah kami, dan juga di dalam negeri,” kata Blaxland kepada Sky News Sunday.
Sejauh ini, AS telah melakukan lebih dari 150 serangan udara di Irak utara dan mengirimkan ratusan penasihat militer untuk membantu pemerintah Irak dan pasukan Kurdi, namun mengesampingkan pengiriman pasukan darat. (T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza