North Carolina, 22 Rabi’ul Akhir 1436/12 Februari 2015 (MINA) – Ayah dari dua mahasiswi Muslim Amerika Serikat yang dibunuh beserta seorang menantu, mengungkapkan kepada wartawan, motif penembakan terhadap anak-anaknya adalah kebencian.
Craig Stephen Hicks (46) telah menembak mati pria 23 tahun Deah Shaddy Barakat, Yusor Mohammad Abu-Salha (isteri) 21 tahun, dan Razan Mohammad Abu-Salha (adik Yusor) 19 tahun, di sebuah apartemen dekat kampus Universitas North Carolina di Chapel Hill, Selasa.
“Ini bukan sengketa tempat parkir, ini adalah kejahatan rasial,” kata Mohammad Abu-Salha, ayah dari dua wanita yang dibunuh, kepada surat kabar News & Observer, Rabu (11/2), Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebelumnya, pihak berwenang mengatakan, penyelidikan awal penembakan di Chapel Hill itu, bermotif “sengketa parkir”, tetapi anggota keluarga bersikeras itu adalah kejahatan bermotif “kebencian”.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
“Orang ini telah mengincar putri saya dan suaminya beberapa kali sebelumnya, dan ia berbicara dengan pistol di ikat pinggangnya. Dan mereka tidak nyaman dengan dia, tetapi mereka tidak menyangka jika dia akan bertindak sejauh ini,” ujar Abu-Salha.
“Kami meminta pihak berwenang menyelidiki pembunuhan yang tidak masuk akal dan keji ini sebagai kejahatan kebencian,” kata adik menantu Abu-Salha, Suzanne Barakat.
Gerod King dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak mengatakan, para petugas penyelidik tidak mengesampingkan adanya motif kejahatan rasial.
“Kami memahami kekhawatiran tentang kemungkinan ini bermotif kebencian, dan kami akan mempelajarinya untuk menentukan apakah itu yang terjadi,” kata Kepala Polisi Chapel Hill Chris Blue kepada wartawan melalui email.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Pernyataan hati-hati kepolisian kontras dengan reaksi sedih Muslim Amerika yang memandang pembunuhan itu sebagai hasil dari opini anti-Muslim yang meningkat tajam di AS setelah peristiwa serangan di kantor majalah penghina Nabi Muhammad di Paris dan rilisnya film American Sniper. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran