Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Azan Pertama Gunakan Pengeras Suara Dikumandangkan di Amsterdam

Hasanatun Aliyah - Sabtu, 16 November 2019 - 14:56 WIB

Sabtu, 16 November 2019 - 14:56 WIB

6 Views

Amsterdam, MINA – Kumandang azan untuk shalat Jumat (15/11) memakai pengeras suara untuk pertama kalinya dilakukan di Amsterdam, ibu kota Belanda.

Menurut Juru bicara Masjid Biru, Nourdeen Wildeman di Amsterdam, pihaknya sudah merencanakan azan menggunakan pengeras suara pada Jumat lalu, tetapi kabel sistem yang terhubung di audio diputus oleh orang tidak dikenal, demikian Anadolu Agency dikutip MINA, Sabtu (16/11).

Jumat ini menjadi sejarah baru bagi penduduk Muslim di Amsterdam, bahkan para pengunjung masjid dan penduduk setempat berdiri di luar untuk merekam momen ini di ponsel mereka.

“Mereka senang dan merasa terhormat mendengar suara azan dengan pengeras dikumandangkan, meskipun sebelumnya ada penundaan,” kata Wildeman.

Baca Juga: Aktivis Pro-Palestina Sita Patung Presiden Pertama Israel di Manchester

Ia menjelaskan bahwa baru ada 7% masjid di Belanda yang mengumandangkan azan setelah bertahun-tahun. Wildeman mencatat bahwa ini adalah azan pertama kalinya bagi ibu kota Belanda.

“Ada reaksi berbeda dari penduduk setempat. Beberapa mengkritiknya, tetapi secara umum reaksinya positif,” tambahnya.

Di samping itu, Ursula van Spronsen, seorang warga setempat, mengatakan saya datang ke masjid untuk pertama kalinya mendengar azan dan itu terdengar bagus.

Di Belanda, di mana kebebasan beragama dilindungi oleh Konstitusi, diperbolehkan bagi semua agama untuk memanggil orang-orang beriman untuk beribadah dengan hukum yang diatur pada tahun 1980.

Baca Juga: Spanyol Kerahkan 7.500 Pasukan Bantu Tangani Banjir Valencia

Menurut hukum, kotamadya dapat membatasi durasi dan volume azan, tetapi tidak dapat melarangnya. Ada sekitar 500 masjid di seluruh Belanda. (T/P10/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 300 Tokoh Arab Tuntut Menlu Inggris Minta Maaf atas Komentar Genosidanya

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Internasional
Dunia Islam
Internasional