Badran: Penangkapan Syaikh Shalah Adalah Tindakan Teror Israel

Sheikh Raid Salah (Foto: File Ma’an News)

 

Jalur Gaza, MINA – Juru bicara Hamas, Hussam Badran mengatakan bahwa penangkapan salah seorang pimpinan Hamas, Syaikh Raed Shalah adalah usaha Israel untuk menekan tokoh-tokoh ikon nasional dan Islam Palestina di seluruh wilayah Palestina yang diduduki negara Yahudi itu.

Dia menyatakan,  Shalah dimaksudkan untuk mengintimidasi orang-orang Palestina di dalam perbatasan 1948 dengan menargetkan kepala gerakan Islam, demikian keterangan pers Hamas yang dikutip MINA, Kamis (17/8).

“Semua tuntutan hukum yang diajukan terhadap Shalah dibuat-buat dan tidak beralasan karena mereka mencoba untuk melarang setiap upaya yang menyoroti pelecehan dan pelanggaran Israel terhadap orang-orang Palestina,” tegas Badran.

Dia menambahkan, menangkap pemimpin Palestina didahului oleh sebuah kampanye penghasutan yang memanas, mencatat tindakan-tindakan Israel ini dapat memberi lebih banyak tindakan terhadap Masjid Al-Aqsha.

Polisi Israel pada Selasa (15/8) menangkap dan menahan Sheikh Raed Salah, pemimpin Gerakan Islam yang dilarang di Israel dan membawanya untuk diinterogasi atas kecurigaan keterlibatan dan dukungannya terhadap tindakan ilegal, demikian menurut juru bicara polisi Israel Luba al-Samri.

Gerakan Islam yang dipimpin oleh Salah telah menjadi kritikus vokal atas tindakan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.

Pada bulan Oktober tahun lalu, pasukan Israel menggerebek dan menutup beberapa institusi di Israel utara karena diduga berafiliasi dengan Gerakan Islam, yang dilaporkan sebagai tanggapan atas perintah yang dikeluarkan pada tahun 2015 oleh mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon yang melarang gerakan tersebut dan juga melarang semua aktivitas gerakan tersebut.

Sheikh Salah lahir pada tahun 1958 di kota Arab Umm Al-Fahm dan kemudian belajar Hukum Islam di Universitas Al-Khalil, selatan Tepi Barat yang diduduki Israel.

Dia menjabat sebagai Walikota Umm Al-Fahm selama tiga kali berturut-turut antara tahun 1987 dan 2001.

Pada tahun 1996, Sheikh Salah terpilih sebagai pemimpin cabang Gerakan Islam utara di dalam Jalur Hijau, yang dikenal karena mengadakan aksi damai harian untuk membela Masjid Al-Aqsha, situs tersuci ketiga dalam Islam, terhadap ancaman berbagai kejahatan dan penodaan oleh Otoritas Pendudukan Israel.(T/R01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.