Jakarta, 24 Jumadil Akhir 1437/3 April 2016 (MINA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Maret 2016 mencapai 0,19 persen. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan realisasi indeks harga konsumen pada Febuari 2016 lalu yang mengalami deflasi 0,09 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, penyumbang inflasi paling besar pada Maret 2016 adalah bahan makanan dan sandang sebesar 0,69 persen dan 0,55 persen.
“Bahan makanan inflasinya itu 0,69 persen. Komponennya itu makanan yang diawetkan seperti ikan, sayur-sayuran, minyak hewan, lemak hewan. Tapi yang bahan makanan segar cenderung menglamai deflasi,” kata Suryamin demikian keterangan pers Info Publik yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Selain itu, lanjut Suryamin, rokok juga menjadi penyumbang inflasi terbesar pada Maret 2016 sebesar 0,36 persen. “Karena kan ada kenaikan harga di cukai makanya naik harga rokok,” katanya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Di sisi lain, beberapa kelompok pengeluaran juga mengalami deflasi, misalnya perumahan dan air sebesar 0,07 persen serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen.
Inflasi komponen inti sebesar 0,21 persen dari bulan ke bulan dan 3,5 persen dari tahun ke tahun.
Menurut Suryamin, angka ini terbilang aman karena masih di bawah 5 persen. Harga-harga yang dikendalikan pemerintah (administered prices) mengalami deflasi 0,35 persen dari bulan ke bulan dan 1,64 persen dari tahun ke tahun. Volatile food inflation sebesar 0,75 persen dari bulan ke bulan dan 2,47 persen dari tahun ke tahun.
Selain itu, komponen energi juga mengalami deflasi 0,73 persen dari bulan ke bulan dan 3,72 persen dari tahun ke tahun.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Kendati demikian, realisasi inflasi pada Maret 2016 tergolong cukup terkendali. Dalam lima tahun terakhir, realisasi inflasi ada yang lebih tinggi namun juga ada yang lebih rendah dari realisasi di 2016 ini.
“Pemerintah sudah mulai mengendalikan harga sampai ke kota-kota,” ujarnya.(T/R05/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon