Krisis Laut Merah Berdampak Pada Industri di Inggris, Picu Inflasi

Sebuah kapal transit Terusan Suez menuju Laut Merah pada 10 Januari 2024 di Ismailia, Mesir. (Photo: Sayed Hassan/Getty Images)

London, MINA – Krisis memberikan gelombang kejutan pada rantai pasokan manufaktur , yang menyebabkan kontraksi tajam dalam produksi pabrik, menurut data terbaru dari S&P Global. Demikian dikutip dari Memo, Jum’at, (26/1).

Indeks Output Manufaktur Inggris, yang berfungsi sebagai indikator produksi pabrik, telah anjlok ke level terendah dalam tiga bulan di 44,9 – sebuah tanda jelas kontraksi ekonomi yang ditunjukkan oleh angka di bawah 50.

“Sekitar 80 persen perusahaan yang melaporkan pengiriman lebih lambat secara eksplisit mengaitkan penundaan tersebut dengan kejadian di Laut Merah, di mana serangan militan telah menyebabkan semakin banyak perusahaan pelayaran yang mengangkut barang dari Asia ke Eropa melalui Tanjung Harapan dibandingkan melalui terusan Suez,” katanya.

“Perjalanan yang diperpanjang ini biasanya memperpanjang rute pengiriman setidaknya 10 hari. Penundaan paling banyak dilaporkan terjadi pada sektor tekstil dan manufaktur kendaraan,” tambahnya.

Survei S&P Global terhadap manajer pembelian di Inggris mengungkapkan bahwa rantai pasokan manufaktur sedang bergulat dengan waktu tunggu yang lama untuk angkutan peti kemas, khususnya di tengah krisis Laut Merah.

Krisis ini telah mendorong kapal-kapal untuk mengubah rute dari Terusan Suez, yang menyebabkan waktu pelayaran internasional menjadi lebih lama, dan perusahaan-perusahaan mengalami keterlambatan dalam menerima pasokan penting, sehingga memaksa mereka untuk menghabiskan persediaan mereka secara signifikan.

Waktu pengiriman yang diperpanjang juga berkontribusi terhadap peningkatan biaya di sektor manufaktur.

S&P Global memperkirakan bahwa Inggris kemungkinan akan tetap “sangat tinggi” pada kisaran 3 – 4 persen dalam waktu dekat.

Ketegangan meningkat di Laut Merah di tengah serangan Houthi terhadap kapal-kapal tujuan Israel.

Militan Houthi mengatakan serangan itu bertujuan untuk menekan pendudukan Israel agar menghentikan serangan mematikannya di Jalur Gaza. Hal ini telah mendorong AS dan Inggris melancarkan serangan udara balasan terhadap sasaran Houthi di .

Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar. (T/B03/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.