Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baitut Tamwil Muhammadiyah: Pembiayaan Syariah Berbasis Pertanian Masih Minim

kurnia - Kamis, 3 November 2016 - 01:43 WIB

Kamis, 3 November 2016 - 01:43 WIB

407 Views ㅤ

Magelang,  2 Safar 1438/2 November 2016 (MINA) – Manager Batut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Amman Magelang, Putro Prihatmanto mengatakan, pembiayaan syariah berbasis pertanian di Indonesia masih minim.

Namun menurutnya, bagi lembaga mikro keuangan syariah, hal itu tidaklah menjadi soal, karena dengan pembiayaan pertanian ada unsur pemberdayaan bagi masyarakat, ujarnya dalam acara kemitraan antara  Komunitas Bina Tani Makmur dan Pasar Induk Nusantara (PIN)  di kantor BTM Amman Magelang Jawa Tengah, Rabu (2/11).

“Pembiayaan syariah berbasis pertanian selama ini masih minim dilakukan oleh lembaga keuangan syariah. Hal ini tidak lepas dari besarnya tingkat risiko bisnis di sektor pertanian,” katanya.

Lebih lanjut Putro menambahkan, kemitraan dalam pembiayaan pertanian baru kali ini dilakukan oleh BTM dengan operasional berbadan hukum koperasi yang tidak lepas dari besarnya potensi bisnis di sektor pertanian Magelang.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

“Selain itu juga BTM melakukan sebagai perwujudan keberpihakannya kepada para petani yang nasibnya selama ini ditentukan oleh para tengkulak dengan pembelian harga produk pertanian di bawah harga standar,” kata Putro.

“Melalui tiga  kerjasama antara PIN, komunitas petani dan BTM kami ingin membangun sinergisitas dalam meningkatkan kesejahteraan para petani,”jelasnya.

Kemudian terkait dengan akad pembiayaan, ia menegaskan, sebenarnya banyak akad-akad yang bisa dikembangkan baik antara BTM Amman dengan PIN begitu juga antara BTM Amman dengan komunitas petani.

Namun dalam pembiayaan bisnis ini, BTM Amman menggunakan akad ba’i Salam yaitu pembelian barang yang diserahkan dikemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Selain akad ba’i Salam kedepan masih banyak akad-akad yang bisa dikembangkan dalam transaksi bisnis pertanian.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Sementara Direktur Utama PIN Sutardi menyambut langkah yang dilakukan oleh BTM Amman Magelang.

Dia berharap dalam kemitraan ini ada langkah konkrit bersama-sama dalam membangun ketahanan pangan secara integratif.

Dalam ikerjasama ini sangat kongkrit bagaimana ketiga pihak sama-sama mengambil peran baik PIN dalam pemasaran produk, BTM Amman perkuatan permodalan dan komunitas petani sebagai produsen produk pertanian.

“Sinergisitas inilah merupakan strategi bersama dalam keberpihakan terhadap produk pertanian kita,”ujar Sutardi.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Sementara Ketua Induk BTM Achmad Suud mengatakan, apa yang dilakukan oleh BTM Amman Magelang merupakan sebuah pilot project  BTM dalam mengembangkan bisnis di sektor pertanian.

Jika pilot project ini berhasil dilakukan dan memiliki dampak ekonomi dan pemberdayaan bagi umat maka konsep bisnis ini akan dikembangkan di seluruh BTM di Indonesia.

Apalagi hal ini selaras dengan program ekonomi yang dilakukan oleh Muhammadiyah dalam membangun kampung-kampung pertanian Muhammadiyah atau AgroMu.

“Jadi sinergisitas program ini sekaligus merupakan studi kami dalam mengembangkan pembiayaan syariah berbasis pertanian,”terangnya. (T/P002/P4)

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
MINA Preneur
Indonesia
Dunia Islam
MINA Sport
Indonesia