Monako, MINA – Monako, kota yang dianggap rumah spiritual olahraga motorsport menjadi tempat peluncuran mesin GEN3. Sebuah mesin mobil balap listrik tercepat, teringan, paling bertenaga, dan efisien yang pernah dibuat. Hal ini sekaligus menjadi sorotan pada ajang ABB FIA Formula E Musim 8 2023.
Mobil balap listrik terbaru dengan mesin GEN 3 yang merupakan tercepat, teringan, terkuat, dan paling efisien itu pun diperkenalkan Formula E pada musim imi.
Dalam keterangan tertulis Jakpro yang diterima MINA, Kamis (5/4), GEN3 mampu mencapai kecepatan tertinggi 200mph (322kph) dan 53kg lebih ringan dari model Gen2 dengan sasis lebih kecil yang dioptimalkan untuk balap jalanan.
Powertrain depan tambahan memberikan 250kW ke 350kW di bagian belakang, dengan penambahan menjadi 600kW, lebih dari dua kali lipat kapasitas regeneratif mobil sebelumnya. Empat puluh persen energi yang digunakan dalam balapan diregenerasi dari pengereman.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
GEN3 memiliki sumber tenaga dari motor listrik yang lebih efisien dari pada mesin pembakaran internal (ICE). Mesin ini mengubah lebih dari 95% energi listrik dibandingkan dengan ICE yang hanya mampu mencapai 40%. Sehingga, GEN3 ini memiliki tingkat efisiensi yang tinggi ketimbang olahraga motorsport lainnya.
GEN3 juga disamakan dengan “pembangkit listrik di atas roda” yang mampu menghasilkan lebih dari 40% energi yang dikonsumsi selama balapan melalui pengereman generatif.
Keistimewaan itu menjadikan GEN3 sebagai mobil formula pertama yang sejalan dengan upaya memelihara siklus hidup dengan menggunakan komponen-komponen hasil dari daur ulang. Misalnya, penggunaan linen dan serat karbon daur ulang dalam konstruksi badan mobil yangdapat digunakan kembali untuk aplikasi baru.
Tak hanya itu, komponen ban mobil GEN3 ini menggunakan 26% karet alam dan serat hasil dari daur ulang, serta dapat didaur ulang kembali setelah balapan.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Selain itu, jejak karbon GEN3 telah diukur dari tahap desain untuk menginformasikan semua langkah pengurangan yang diambil demi mengurangi dampak lingkungan.
Komitmen Karbon Nol Bersih
Sementara, semua emisi yang tidak dapat dihindari diimbangi sebagai bagian dari komitmen karbon nol bersih Formula E. Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA adalah olahraga pertama dan satu-satunya di dunia yang mendapatkan sertifikasi Net Zero Carbon sejak pembentukan.
Konstruksi bodywork GEN3 menggunakan linen dan serat karbon daur ulang. Hal ini menjadi yang pertama dalam mobil formula. Tak hanya itu, mesin ini pun menggunakan serat karbon daur ulang dari mobil Gen2 yang sudah tidak dipakai dan mengurangi jumlah keseluruhan serat karbon murni yang digunakan.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Hal tersebut mengurangi jejak karbon dari produksi bodywork GEN3 lebih dari 10%. Semua limbah serat karbon akan digunakan kembali untuk aplikasi baru melalui penerapan proses inovatif dari industri penerbangan.
Balapan untuk Masa Depan
Chief Executive Officer (CEO) Formula E, Jamie Reigle, menjelaskan, sejak diterbitkannya Laporan Keberlanjutan Musim 8, minat masyarakat terhadap olahraga motorsport cenderung meningkat.
“Olahraga ini memiliki jangkauan global yang menyediakan wadah bagi ratusan juta penggemar di seluruh dunia dalam mengambil peran positif untuk mengatasi perubahan iklim,” ujarnya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Ia pun menegaskan, pihaknya menjalankan peran secara sungguh-sungguh, serta mendorong agenda dan menetapkan tolak ukur untuk olahraga keberlanjutan. “Kami pun sangat senang melihat banyak pihak yang mengikuti langkah kami,” ujarnya.
Jamie Reigle menambahkan, pihaknya mendukung masa depan penggunaan energi listrik dan berpendapat bahwa olahraga elit berperforma tinggi dapat berjalan berdampingan dengan prinsip sustainibility.
“Peluncuran mobil balap GEN3 selama Musim 8 ini merupakan wujud komitmen Formula E, yang menyandingkan mobil balap performa tinggi dengan efisiensi dan sustainability. Tahun ini merupakan debut balap GEN3 yang langsung menarik perhatian penonton dan menampilan masa depan elektrik untuk olahraga otomotif,” pungkasnya.
Selain itu, laporan baru ini juga menyoroti proyek-proyek sosial dalam kurun 2021-2022. Salah satunya adalah proyek kerja sama dengan UNICEF dan Safe and Healthy Environment Fund. Hal ini diwujudkan dalam program FIA Girl on Track dan proyek warisan di lokasi pertandingan yang memberikan kontribusi dan manfaat terhadap komunitas lokal.
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Inisiatif untuk mempertahankan status Net Zero Carbon yang merupakan komitmen awal sejak pembentukan Formula E juga menjadi sorotan dalam laporan Musim 8.
Hal ini menjadi bagian dari upaya memelihara keberlangsungan bumi. Formula E menjadi olah raga pertama di dunia yang mencapai status tersebut. Bahkan, pada musim lalu, Formula E berhasil mengurangi emisi sebesar 24% di musim ke-5. Pencapaian ini melampai target perhitungan ilmiah, yakni pengurangan sebesar 45% pada 2030.
Pencapaian tadi sekaligus menjadikan Formula E sebagai olahraga paling berkelanjutan di dunia menurut Global Sustainability Benchmark in Sports (GSBS).
Selain itu, FormulaE juga mempertahankan International Standard for Sustainable Events (ISO20121) dan FIA Bintang Tiga for Environmental Accreditation.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Metrik dampak positif dari inisiatif sustainability tersebut mencakup kemitraan dengan UNICEF yang memberi manfaat bagi hampir 700.000 anak di seluruh dunia yang terkena dampak perubahan iklim; melibatkan 450 anak perempuan sebagai bagian dari program FIA Girls on Track; menginvestasikan lebih dari €500.000 dalam berbagai gerakan filantropi secarag lobal; dan lebih dari €110.000 untuk berbagai inisiatif bakti sosial di semua kota tuan rumah.
Sebagaimana disampaikan Julia Palle, Direktur Sustainability Formula E, Musimke-8 adalah tahun penting bagi Formula E dalam mempertahankan dan mengembangkan strategi keberlanjutan yang menjadi ambisius pihaknya.
“Dengan fokus kami dalam memberikan manfaat untuk masyarakat global dan bumi ini melalui Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA, kami mengembangkan inisiatif tambahan yang lebih besar dari beberapa proyek terkemuka dunia yang telah kami selesaikan hingga saat ini,” uajrnya.
Dia juga menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk berpegang teguh pada tujuan utama keberlanjutannya untuk memitigasi dampak perubahan iklim dan mempercepat kemajuan manusia untuk semua, baik itu berfokus pada isu anak-anak, komunitas lokal, keragaman gender, kelestarian lingkungan, atau perkembangan teknologi mutakhir yang akan mengubah masa depan pasar kendaraan listrik.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Ajang balap mobil Formula E musim ini akan memasuki ronde ke-9 pada 6 Mei 2023 di Monako. Tersisa 4 kota dan 7 ronde setelahnya, yaitu Jakarta, Portland, Roma, dan London.
Sebanyak 22 pembalap dari 11 tim akan bersaing di Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA. Tak hanya itu, musim ini merupakan debut dari dua ikon dunia motorsport, yaitu McLaren dan Maserati.(AK/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin