Jakarta, 26 Dzulqa’dah 1437/30 Agustus 2016 (MINA) – Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Pengendalian Kemiskinan (TNKP2K), Bambang Widianto mengatakan Indonesia adalah satu diri lima negara produsen tembakau terbesar di dunia yang menyumbangkan produksi sebanyak 7,5 juta ton tembakau bagi konsumsi global disetiap tahunnya.
“Di Indonesia, konsumsi rokok merupakan epidemi yang mengancam kelangsungan generasi,” kata Bambang, saat Diskusi Publik dan Peluncuran Policy Paper yang bertema “Pengendalian Tembakau: Menuju Generasi Muda Berkualitas” di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (30/8).
Menurutnya, konsumsi rokok di atas usia 15 tahun dari rukun waktu 1995-2013 terus meningkat dan mencapai 36,3 persen dari total populasi pada 2013 lalu. Peningkatan yang pesat dari tahun ke tahun menyebkan Indonesia menjadi salah satu dari lima negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia.
Sejak 2004, setelah setahun dikeluarkannya Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), WHO telah melaporkan bahwa konsumsi produk tembakau adalah penghalang gagi upaya Millennium Development Goals.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
“Dalam kurun waktu 15 tahun kedepan, pencapaian Sustainale Development Goals (SDGs) juga dapat terhalang bila upaya pengendalian tembakau, khususnya generasi muda, tidak mendapat perhatian yang kusus” ujarnya.
Acara ini juga di hadiri oleh Staf Ahli Menko PMK RI Bidang Kependudukan Sonny Harry B Marhadi, Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek, Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Pengendalian Kemiskinan Bambang Widianto, Direktur Program CISDI Anindita Sitepu, Peneliti Human Right Watch Andreas Harsono, Peneliti Lembaga Demografi FE-UI Dwini Handayani, dan Dewan Pembina CISDI Wicaksono Saroso. (L/M013/Ima/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini