Paris, 7 Shafar 1437/19 November 2015 (MINA)- Apa yang terjadi pekan lalu di Paris menjadi sebuah keniscayaan, bahwa negara sekuat Prancis bisa kebobolan dengan terjadinya teror bom yang menewaskan 153 orang dan lainnya terluka. Kejadian ini menjadikan polemik baru siapa pelaku dibelakang teror ini.
“Tidak ada pengaruh signifikan terjadi di airport, tapi memang jumlah penumpang menurun sedikit, juga sebagian maskapai penerbangan banyak yang cancel dikarenakan cuaca yang kurang mendukung,” ujar staf bandara kepada wartawan MINA (Mi’raj Islamic News Agency) yang sedang transit di Paris.
Dalam hal ini, Paris berupaya meningkatkan keamanan di beberapa titik yang terindikasi adanya teror. Setidaknya sudah banyak polisi dan tentara stand by memenuhi ruas jalan St.Denis, sekolah dan toko ditutup. Penduduk di jantung kota diminta untuk tetap berada di dalam rumah.
Hingga saat ini belum diketahui apakah polisi berhasil menangkap para tersangka teroris, sejumlah media Perancis melaporkan sejumlah petugas polisi terluka dalam operasi ini, tetapi belum ada informasi lebih lanjut.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Pasca serangan yang terjadi di Paris Jumat (13/11) lalu, pemerintah Prancis menutup perbatasan dan menurunkan pihak militer untuk mengawasi keadaan. Puluhan penerbangan di bandara juga dinyatakan ditunda (cancel) sementara waktu.
Sementara itu, Maskapai American Airlines menyatakan menghentikan sementara penerbangan ke Charles De Gaulle. Beberapa negara juga segera mengeluarkan travel warning pada penerbangan tujuan Paris. (L/P013/P4).
Mi’raj Islamic News gency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel