Rishikesh, India, MINA – Sepuluh orang turis yang melanggar kuncian virus corona di sebuah kota di India yang terkenal dengan sebutan The Beatles, dipaksa meminta maaf dengan menulis “Saya sangat menyesal” sebanyak 500 kali, kata para pejabat, Ahad (12/4).
Penguncian nasional di India diberlakukan menjelang akhir Maret. Penduduk hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk layanan penting saja seperti membeli bahan makanan dan obat-obatan.
Para turis dari Israel, Meksiko, Australia, dan Austria, tertangkap berjalan-jalan di Rishikesh, tempat The Beatles mencari kerohanian di Ashram pada 1968.
Petugas polisi setempat Vinod Sharma mengatakan, mereka masing-masing dihukum untuk menulis “Saya tidak mengikuti aturan penguncian jadi saya sangat menyesal” 500 kali, demikian Arab News melaporkan.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Sharma mengungkapkan, lebih dari 700 turis asing dari AS, Australia, Meksiko dan Israel yang tinggal di daerah itu telah melanggar aturan kuncian. Ia menambahkan, hukuman yang tidak biasa diberikan untuk memberi mereka pelajaran.
Polisi mengatakan, mereka akan memerintahkan manajemen hotel di daerah itu untuk memungkinkan tamu asing keluar hanya jika disertai oleh pembantu setempat.
Sharma menegaskan, perusahaan yang tidak mengikuti perintah dapat menghadapi tindakan hukum.
Kepolisian India menerapkan metode yang tidak biasa untuk mendorong orang agar tetap di rumah untuk menghentikan penyebaran COVID-19, termasuk mengenakan helm berbentuk virus corona.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Namun, petugas di beberapa negara bagian juga terlihat dalam video di media sosial, menghukum pengemudi di pinggir jalan dan orang yang keluar selama masa penguncian dengan melakukan lomptan squat atau memukulnya dengan tongkat.
Perdana Menteri India Narendra Modi diperkirakan akan memperpanjang penutupan secara nasional selama dua pekan yang semula dijadwalkan berakhir pada Selasa (14/4).
Hingga Ahad (12/4), India telah mengonfirmasi lebih dari 8.300 kasus virus corona dan 273 kematian akibat penyakit ini. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Mi’raj News Agency (MINA)