Dhaka, MINA – Perdana Menteri Sementara Bangladesh, Prof. Muhammad Yunus menyampaikan harapannya bahwa Konferensi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Rohingya yang dijadwalkan pada 30 September, di markas besar PBB di New York, akan menyediakan jalur praktis untuk menyelesaikan krisis yang berkepanjangan ini.
Dalam pertemuannya dengan Pelapor Khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di Myanmar, Tom Andrews, di Dhaka pada Jumat (22/8), Yunus menjelaskan bahwa pengurangan dukungan keuangan baru-baru ini untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh telah berdampak negatif pada layanan penting, seperti kesehatan dan pendidikan.
Yunus menyerukan upaya berkelanjutan untuk memastikan pendanaan yang memadai. Arakan News Agency (ANA) melaporkan.
Sementara itu, Andrews memuji peran Bangladesh dan kepemimpinan Yunus dalam menjaga isu Rohingya di garis depan agenda internasional. Ia menegaskan rasa terima kasih dunia kepada Bangladesh atas kemurahan hatinya dalam menampung para pengungsi Rohingya.
Baca Juga: Pertama Sejak 2017, Ribuan Siswa Rohingya Ikut Ujian Bersejarah di Kamp Bangladesh
Ia menekankan bahwa inisiatif Sekretaris Jenderal PBB untuk membangun jalur kemanusiaan di Negara Bagian Arakan terhambat oleh propaganda jahat, tetapi ia menyatakan optimisme akan tercapainya solusi jangka panjang melalui upaya berkelanjutan dari pihak-pihak terkait.
Ia juga mendesak Bangladesh untuk mempertahankan peran kepemimpinannya dalam hal ini. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemimpin Dunia Kecam Israel Usai Pengepungan Armada Global Sumud Flotilla