Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangladesh Berharap Solusi untuk Krisis Rohingya di Konferensi PBB Mendatang

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views

Perdana Menteri sementara Bangladesh, Profesor Muhammad Yunus, bertemu dengan Pelapor Khusus HAM Myanmar, Tom Andrews, di Dhaka, Jumat, 22 Agustus 2025. (Gambar: dok. ANA)

Dhaka, MINA – Perdana Menteri Sementara Bangladesh, Prof. Muhammad Yunus menyampaikan harapannya bahwa Konferensi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Rohingya yang dijadwalkan pada 30 September, di markas besar PBB di New York, akan menyediakan jalur praktis untuk menyelesaikan krisis yang berkepanjangan ini.

Dalam pertemuannya dengan Pelapor Khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di Myanmar, Tom Andrews, di Dhaka pada Jumat (22/8), Yunus menjelaskan bahwa pengurangan dukungan keuangan baru-baru ini untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh telah berdampak negatif pada layanan penting, seperti kesehatan dan pendidikan.

Yunus menyerukan upaya berkelanjutan untuk memastikan pendanaan yang memadai. Arakan News Agency (ANA) melaporkan.

Sementara itu, Andrews memuji peran Bangladesh dan kepemimpinan Yunus dalam menjaga isu Rohingya di garis depan agenda internasional. Ia menegaskan rasa terima kasih dunia kepada Bangladesh atas kemurahan hatinya dalam menampung para pengungsi Rohingya.

Baca Juga: Terengganu Terapkan Aturan Ketat, Pria Muslim Bisa Dipenjara Jika Abai Shalat Jumat

Ia menekankan bahwa inisiatif Sekretaris Jenderal PBB untuk membangun jalur kemanusiaan di Negara Bagian Arakan terhambat oleh propaganda jahat, tetapi ia menyatakan optimisme akan tercapainya solusi jangka panjang melalui upaya berkelanjutan dari pihak-pihak terkait.

Ia juga mendesak Bangladesh untuk mempertahankan peran kepemimpinannya dalam hal ini. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB: Milisi Suriah Berpotensi Pindah ke Afghanistan, Ancam Keamanan Regional

Rekomendasi untuk Anda