Bangladesh, MINA – Pemerintah Bangladesh dan lembaga bantuan mulai memvaksinasi pengungsi Rohingya terhadap virus corona (COVID-19) pada Selasa (10/8), ketika lonjakan kasus menimbulkan masalah kesehatan di kamp-kamp, di mana lebih dari satu juta orang tinggal di sana.
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan, tingkat positif nasional sekitar 30 persen menunjukkan penyebaran COVID-19 jauh lebih tinggi, terutama mengingat banyaknya orang yang tinggal di kamp-kamp ini, demikian Al Jazeera melaporkan.
Kantor Ahli Bedah Sipil pemerintah di Cox’s Bazar, dan lembaga bantuan memulai kampanye vaksinasi pada Selasa (10/8) di 34 kamp di samping upaya vaksinasi nasional Bangladesh.
Sekitar 500 staf dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Bangladesh bergabung dengan petugas kesehatan untuk kampanye tersebut bekerja sama dengan badan pengungsi PBB.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Pemimpin komunitas Rohingya, relawan kesehatan garis depan di kamp-kamp, dan Rohingya yang berusia lebih dari 55 tahun termasuk dalam kelompok pertama yang divaksinasi.
Varian Delta yang cepat menular, mendorong lonjakan infeksi di seluruh Bangladesh, dengan sekitar 20.000 infeksi dan 200 kematian tercatat sejauh ini di distrik Cox’s Bazar, wilayah selatan yang berbatasan dengan Myanmar di mana 34 kamp pengungsi Rohingya berada.
Dilaporkan bahwa lebih dari 65.000 dari hampir 900.000 pengungsi divaksinasi pada kelompok pertama.
Bangladesh telah melaporkan lebih dari 1,3 juta infeksi, termasuk 22.897 kematian akibat COVID-19 sejak pandemi dimulai. (T/R6/RI-1)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj News Agency (MINA)