Bangsamoro Rayakan Tiga Tahun Pemerintahan Otonomi

, MINA – Wilayah otonomi di Filipina selatan pada hari Jumat (21/1) merayakan tiga tahun pemerintahan otonomi.

“Tiga tahun lalu, kami membuat pilihan,” kata Ketua Menteri Bangsamoro Murad Ebrahim dalam pesannya untuk memperingati tiga tahun pemerintahan otonom yang dipimpinnya, Anadolu melaporkan.

“Itu adalah pilihan yang akan menentukan masa depan kolektif kita sebagai wilayah dan sebagai rakyat,” tambahnya.

Pada tahun 2018, pemberontakan selama beberapa dekade oleh Front Pembebasan Islam Moro (MILF) mennghasilkan negosiasi damai dengan pemerintah Filipina, dan Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM) dibentuk setelah penandatanganan Undang-Undang Organik Bangsamoro (BOL).

Pemerintah daerah dijalankan oleh Bangsamoro Transitional Authority (BTA) di bawah Ebrahim. 21 Januari diperingati sebagai Hari Pendirian BARMM, hari ketika plebisit diadakan pada tahun 2019, yang secara resmi meratifikasi Hukum Dasar Bangsamoro dan menetapkan pendirian BARMM.

“Keputusan untuk meratifikasi Undang-Undang Organik Bangsamoro adalah wujud kebersamaan kita bahwa kita siap melangkah maju untuk bergerak maju dari mimpi buruk masa lalu, dari kesalahan kemarin dan untuk bergerak maju sebagai satu kesatuan bangsa,” katanya.

Pemerintah daerah mengadakan program selama sepekan untuk memperingati tiga tahun berdirinya.

Tahun lalu, parlemen Filipina mengadopsi perubahan ke dalam BOL dan memperpanjang masa jabatan BARMM hingga 2025 ketika pemilihan pertama dijadwalkan ulang.

BARMM telah mencapai masa jabatan sementara tiga tahun yang akan berakhir tahun ini tetapi BOL diubah untuk memungkinkan pemerintah yang dipimpin Ebrahim mencapai semua target termasuk penonaktifan mantan pejuang MILF.

Mengakui tantangan yang dihadapi pemerintahannya termasuk dinamika politik, penyesuaian birokrasi dan pandemi yang sedang berlangsung, Ebrahim mendesak orang-orang untuk “merayakan kemenangan kami dan mengakui pelajaran kami di sepanjang jalan, terutama bab-bab yang dekat dengan komunitas kami.”

“Bagaimanapun, inti dari masa transisi ini adalah untuk meningkatkan kehidupan masyarakat kita,” tegasnya.

“Saat kita memasuki tiga tahun ke depan dari masa transisi, mari kita bekerja sama untuk mempertahankan pencapaian perdamaian dan tata kelola moral. Hanya dengan begitu kita dapat benar-benar mengatakan bahwa kita telah berhasil sebagai daerah dan sebagai rakyat,” ujarnya. (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.