Honiara, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi melakukan rangkaian kunjungan ke kawasan Pasifik, yakni Fiji dan Kepulauan Solomon pada Rabu (6/9) dan Kamis (7/9).
Menlu RI mengatakan, kunjungan tersebut memiliki arti yang sangat penting dan strategis untuk menebalkan komitmen Indonesia memperkuat kerja sama dengan negara-negara Pasifik.
“Baik dalam kunjungan ke Fiji dan Kepulauan Solomon, saya sampaikan strategi Indonesia dalam membangun kemitraan dengan kawasan Pasifik secara komprehensif pada tataran bilateral, pada tataran kawasan maupun dalam forum global,” ujar Retno dalam pernyataan pers video, Rabu (7/9).
“Penguatan kerja sama dengan negara-negara Pasifik merupakan salah satu prioritas dari politik luar negeri Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Hal ini, lanjut Retno, tidak terlepas dari visi besar Indonesia untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan damai, stabil dan makmur, sebagaimana tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Selama di Fiji, Selasa (6/9) Menlu RI melakukan pertemuan dengan Presiden Fiji dan Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Fiji.
Dalam pertemuan tersebut beberapa hal yang mengemuka antara lain: komitmen kedua negara untuk memperkokoh kerja sama dan kemitraan yang saling menguntungkan dan saling menghormati.
Indonesia dan Fiji sepakat untuk terus mendorong dibentuknya Indonesia-Fiji Preferential Trade Agreement yang diyakini akan dapat lebih meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Sementara dalam kunjungan Menlu RI ke Honiara, Kepulauan Solomon, Rabu (7/9), ia melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri dan Wakil Diaspora Indonesia di Kepulauan Solomon.
Dari pertemuan tersebut, Indonesia dan Kepulauan Solomon memiliki komitmen untuk memperkokoh kerja sama yang saling menguntungkan, berdasarkan penghormatan terhadap prinsip-prinsip kedaulatan dan integritas wilayah.
Beberapa prioritas kerjasama pembangunan kita bahas antara lain di bidang climate change, fisheries. Kedua pihak juga sepakat untuk merancang sebuah blue print kerjasama pembangunan agar kerjasama ini lebih terarah.
Menlu RI juga menawarkan expertise swasta dan BUMN Indonesia agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi termasuk pembangunan infrastruktur di Kepulauan Solomon. (L/RE1/R1)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas