Kuala Lumpur, 6 Shafar 1438/6 November 2016 – Bank Islam Malaysia Bhd mengatakan perbankan dan keuangan Islam akan terus mendapatkan respons yang baik di tengah masyarakat Malaysia yang multirasial dan multiagama karena prinsip-prinsip etika dan akuntabilitas yang ditawarkan oleh sistem syariah.
Chief Strategy Officer Bank Islam, Hizamuddin Jamalluddin mengatakan, penerimaan sistem Islam akan terus tumbuh karena pertimbangan keuntungan yang didapatkan pelanggan atau nasabah dari produk keuangan Islam.
“Proyek-proyek yang dibiayai oleh lembaga keuangan syariah terdiri sepertiga dari Produk Domestik Bruto, prestasi yang sangat baik, sementara hampir 27% dari aset perbankan di negara ini adalah aset perbankan syariah,” ungkap Hizamuddin.
“Kami yakin visi Bank Negara Malaysia bahwa pada 2020 perbankan syariah akan menguasai 40% pasar keuangan domestik akan tercapai,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Media Appreciation Night seperti dilaporkan Bernama, Sabtu (5/10).
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Hizamuddin menyatakan, hampir semua lembaga keuangan di Malaysia sekarang menawarkan layanan perbankan syariah, baik melalui anak perusahaan maupun melalui window service.
Dia mengatakan, ketika Bank Islam didirikan pada 1983, tantangan besar adalah mendidik masyarakat tentang sistem perbankan Islam.
“Tapi sekarang hampir semua lembaga keuangan di negara ini memiliki unit perbankan Islam, yang telah mempermudah Bank Islam memperkuat posisi dan memperluas pasar,” katanya.
Bank Islam, sekarang lembaga keuangan Islam terbesar ketiga di Malaysia, tertarik untuk mengembangkan tanah wakaf di Sabah dan Sarawak bekerjasama dengan dewan agama Islam setempat, seperti yang telah dilakukan di Semenanjung Malaysia. (P022/R01
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Miraj Islamic News Agency/MINA