Obock, MINA – Upaya badan amal Turki untuk menjangkau mereka yang membutuhkan meningkat pada bulan Ramadhan. Sebuah badan amal yang terkait dengan otoritas keagamaan tertinggi negara itu adalah di antara mereka yang memberikan bantuan kepada keluarga miskin di Djibouti.
Melansir Daily Sabah, Sabtu (11/5), Yayasan Diyanet Turki (TDV) mengirimkan makanan kepada 800 keluarga yang tinggal di ibu kota Djibouti dan kota Obock, tempat kamp-kamp pengungsi bagi warga Yaman yang terlantar berada.
Yayasan kemanusiaan ini mengirimkan 400 paket makanan kepada para pengungsi di Obock dan melayani iftar, makanan untuk berbuka puasa setiap hari di bulan Ramadhan, kepada 1.000 orang di kamp-kamp pengungsi.
Seperti halnya dengan negara-negara Afrika lainnya, Turki berupaya membangun hubungan yang lebih dekat dengan Djibouti, negara Tanduk Afrika yang terletak di lokasi yang strategis.
Baca Juga: Aksi Kebaikan, Dompet Dhuafa Lampung Tebar 1445 Makanan Berbuka dan Takjil
Terlepas dari kampanye kemanusiaan, TDV berada di belakang rencana pembangunan masjid besar di negara ini.
Badan Koordinasi dan Kerja Sama Turki (TİKA) pun berencana untuk membangun rumah sakit di negara itu.
Djibouti menampung lebih dari 27.000 pengungsi dan pencari suaka, sebagian besar dari Ethiopia, Eritrea, Somalia dan, baru-baru ini, dari Yaman.
Negara itu, titik akses terdekat ke Semenanjung Arab dari Afrika untuk para migran, telah mengalami arus pengungsi Yaman sejak konflik di negara itu meningkat. Obock setidaknya menampung 1.500 pengungsi.
Baca Juga: Masjid Sekayu Semarang Cikal Bakal Pembangunan Masjid Agung Demak
Yaman telah dilanda kekerasan sejak 2014 ketika kelompok Houthi menguasai sebagian besar negara itu. Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi yang dipimpin Arab Saudi meluncurkan kampanye udara yang menghancurkan yang bertujuan untuk menggulung kembali kemajuan Houthi. Saudi dan sekutunya menuduh Houthi bertindak sebagai kekuatan proxy untuk Iran.
Turki adalah salah satu donor terbesar yang mengirimkan bantuan kemanusiaan ke negara yang dilanda krisis. Puluhan ribu orang, termasuk warga sipil, diyakini telah terbunuh dan PBB memperkirakan 14 juta warga Yaman berisiko kelaparan. (T/R11/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Berkah Ramadhan, Wahdah Tebar Paket Sembako