Jakarta, MINA – Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof. Jimly Asshiddiqie berharap akan ada evaluasi dalam 100 hari kerja Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut ia sampaikan setelah mendengar ada yang mempersoalkan penunjukan beberapa menteri pilihan Presiden. Mereka beranggapan penunjukan beberapa dari mereka kurang tepat.
“Kita hormati, ini kan hak prerogatif Presiden, ya mudah-mudahan dalam seratus hari biasanya kan ada evaluasi,” kata Jimly dalam acara diskusi dengan media di Jakarta, Kamis (24/10).
Ketua MK periode 2003-2008 itu melanjutkan, walaupun penunjukan menteri-menteri kabinet merupakan hak prerogatif presiden, namun suara-suara masyarakat baik juga untuk didengarkan.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
“Ini orang-orang hebat semua, tapi bisa saja nanti ada pergeseran. Orang hebat harus ditempat yang tepat, kalo tidak di tempat yang tepat dia jadi kontra produktif, bisa merusak, jadi harus diperhitungkan juga,” tegasnya.
Oleh karena itu, Jimly menganjurkan kepada menteri dan pejabat setingkat menteri yang sudah ditunjuk untuk segera berkomunikasi atau berdialog baik dengan internal maupun eksternal kementeriannya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin secara resmi telah mengumumkan dan melantik 38 menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, di Istana Negara, Rabu (23/10).
Jokowi berharap para menteri yang dipilih bekerja keras dan cepat. Dia juga ingin para menteri sering mengeluarkan terobosan baru dan tidak terpaku pada kebiasaan lama. (L/Sj/RI-1)
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda