Idlib, 2 Muharram 1438/3 Oktober 2016 (MINA) – Bayi Suriah berusia empat bulan di Idlib, berhasil diselamatkan oleh petugas kemanusiaan dari bawah reruntuhan puing bangunan yang hancur oleh pengeboman pesawat.
Tangisan lemah dari Wahida (4) membuat relawan menemukannya dan bisa menariknya keluar dari bawah reruntuhan pada Kamis lalu.
“Saya berada di toko ketika pesawat mulai melakukan serangan udara,” kenang Yehya Maatouq (32), ayah Wahida, sebagaimana dipublikasikan Nahar Net pada Ahad (2/10) yang dikutip MINA.
Ia berbicara kepada AFP di atas atap rumahnya yang hancur sambil menyingkirkan puing-puing.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Tepat setelah serangan, saya berlari pulang dan menemukan lingkungan kami telah berubah terbalik. Saya pergi ke rumah dan tidak menemukan siapa pun di sana.”
Maatouq mengisahkan, tiba-tiba ia mendengar suara rintihan istrinya dari bawah reruntuhan lantai dua rumahnya. Maatouq menggali reruntuhan sampai ia bisa mendapatkan istrinya dalam kondisi masih hidup.
Bersama relawan White Helmets atau juga dikenal dengan nama Pertahanan Sipil Suriah, Maatouq panik mencari kedua putrinya, Wahida berusia empat bulan dan Sinar tiga tahun.
“Saya mulai menggali di kamar tidur dan saya menemukan tangan anak saya (Wahida). Ketika saya sampai, dia hanya meraih jari saya,” katanya.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Di saat relawan White Helmets menarik bongkahan-bongkahan besar semen yang telah mengubur Wahida, Maatouq mengangkat tubuh mungilnya keluar.
“Mereka membawanya ke rumah sakit dan alhamdulillah dia masih hidup,” kata Maatouq. “Kami bekerja selama dua jam untuk mengeluarkan dia keluar dari bawah puing-puing dan terima kasih Tuhan, ternyata dia masih hidup.”
Sementara Sinar meninggal tertindih runtuhan dinding. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB