Kep. Selayar, Sulawesi Selatan, MINA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengembangkan program Zakat Community Development (ZCD) di Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.
“Program ZCD ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, kemandirian, ketangguhan, dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Kepala Divisi Pendayagunaan BAZNAS Randi Swandaru dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (14/4).
Randi menyebutkan, program ZCD sudah berjalan sejak Januari 2018.
Pemberdayaan dilakukan dengan memperhatikan aspek ekonomi, dakwah, pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan.
“Program ZCD BAZNAS di kawasan ini diwujudkan dalam Program Pemberdayaan Kelapa Terpadu melalui pengembangan produk olahan kelapa, yaitu Minyak Kelapa, Virgin Coconut Oil, Nata De Coco, danbArang Tempurung Batok Kelapa,” kata dia.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Randi memaparkan, hari itu tim BAZNAS yang dipimpin Manajer Ekonomi BAZNAS Eka Budhi Sulistyo berada di Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Mereka berjuang menempuh perjalanan udara, darat dan laut,” ucap Randi.
Dari Jakarta naik pesawat, tutur dia, dilanjutkan via darat dari Kota Makassar ke Pelabuhan Bulukumba.
“Tim memerlukan waktu dua jam dari Pelabuhan Bulukumba, dan 50 kilometer dari Pelabuhan Pamatata untuk menuju Benteng, ibu kota Kabupaten Selayar atau 45 menit dari Bandara H. Aroeppala Selayar menuju Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar,” ucap dia.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Randi menambahkan, ZCD di Dusun Tana Doang, Kelurahan Benteng Utara, Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, memberdayakan 30 penerima manfaat Program ZCD BAZNAS.
“Pada awalnya dan saat ini yang aktif 30 orang, terdiri atas 8 orang dari kelompok minyak kelapa dan virgin coconut oil (VCO) serta 6 orang untuk nata de coco, 8 orang untuk batok kelapa, dan 8 orang untuk daging kelapa. Ditambah support dari 7 orang pengepul,” kata dia.
Sampai saat ini, tambah Randi, sudah ada beberapa produk yang dihasilkan, yaitu minyak kelapa, virgin covonuts oil, dan nata de coco yang masuk dalam program pengolahan kelapa terpadu.
Kini mereka bisa memperoleh pendapatan Rp 18.200.200 dari VCO, Rp 289.500 dari minyak kelapa untuk 8 orang penerima manfaat, nata de coco baru diberhasil diproduksi pada pekan kedua Maret 2019 setelah belasan kali percobaan pembuatan. (T/R06/RI-1)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru