Depok, MINA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengembangkan sentra ekonomi kreatif Kampung Wisata Panahan di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat.
“Untuk mempromosikan Kampung Wisata Panahan ini, kami menggelar lomba untuk masyarakat umum,” ujar Kepala Divisi Pendayagunaan BAZNAS, Randi Swandaru di Kampung Wisata Panahan BAZNAS, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/5).
Kompetisi tersebut bertajuk “Jaeger Fest 2018” tersebut berlangsung dua hari, Sabtu-Minggu, 12-13 Mei 2018. Demikian keterangan tertulis BAZNAS yang diterima MINA.
“Mudah-mudahan ini semakin menggelorakan semangat berolah raga menyambut Asian Games 2018 yang sebentar lagi digelar di Jakarta dan Palembang. Apalagi memanah adalah salah satu jenis olah raga sunah karena dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Seperti Hadis Riwayat (HR) Imam Muslim yang berbunyi, ‘sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah’,” ucap ahli teknologi informasi (TI) yang pernah mewakili BAZNAS memenangi lomba TI yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Tahun lalu BAZNAS menyalurkan bantuan sebesar Rp 160 juta untuk mendukung program pemberdayaan yang dikelola pengusaha usaha mikro mecil dan Menengah (UMKM) ini.
“Sentra ekonomi kreatif ini diharapkan menjadi destinasi wisata unggulan binaan BAZNAS,” kata Randi.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan program BAZNAS yang bertujuan mendorong sentra ekonomi kreatif menjadi lebih baik, maju dan berkembang.
Kemudian, lanjut dia, mengubah masyarakat yang selama ini berstatus penerima zakat (mustahik) menjadi pembayar zakat (muzaki).
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
“Program ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka menyongsong kebangkitan zakat di negeri ini,” ujar dia.
Randi mengharapkan Kampung Wisata Panahan ini, dapat menjadi kawasan pembinaan mustahik yang dikelola secara profesional. Juga bisa menjadi destinasi wisata unggulan BAZNAS.
Selain panahan, imbub dia, di kampung ini juga dikembangkan sentra ekonomi kreatif lainnya. Seperti peternakan lele, pembinaan perajin sabun rumahan dan percetakan.
“Para muzaki nanti bisa melihat bagaimana manfaat uang zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang telah mereka tunaikan untuk kepentingan umat,” ujarnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini
Pelatihan Dai
Sementara itu, BAZNAS menggelar pelatihan dai daerah terdepan, terluar dan terbelakang (3T).
“Kami menggelar pelatihan dan pelepasan puluhan dai BAZNAS. Acara ini berlangsung tanggal 11-12 Mei 2018. Mereka akan bertugas selama setahun penuh,” ujar Kepala Bagian Dakwah dan Advokasi BAZNAS, Farid Septian, di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (12/5).
Dia menjelaskan, para dai tersebut akan dikirim ke daerah terluar di Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kepulauan Sangihe yang harus menyeberangi laut dan berbatasan langsung dengan negara tetangga, Filipina.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Selebihnya, lanjut dia, para dai dikirim ke wilayah daratan Provinsi Sulut, seperti Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Bolmong Selatan, Bolmong Timur, Bolmong Utara, Sitaro, Bitung, Kotamobagu, Manado, Minahasa dan Minahasa Utara.
“Para dai ini akan menjadi pionir pemberdaya masyarakat dan inisiator program integrasi Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS,” kata dia.
Farid memaparkan, tugas mereka adalah melakukan dakwah transformatif. “Dakwah yang tidak hanya berfokus pada sisi spritual masyarakat. Namun juga sisi penyadaran tentang pengembangan potensi desa dan peningkatan kesejahteraan umat,” katanya.(R/R04/RS2)
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
Mi’raj News Agency (MINA)