KEBAKARAN sejumlah wilayah yang cukup luas di negara bagian California, Amerika Serikat (AS) beberapa hari ini telah menjadi tragedi yang memilukan jiwa jutaan manusia. Selain karena faktor alamiah, ada beberapa kejanggalan yang ditemukan dalam tragedi itu.
Beberapa kejanggalan itu semakin diperkuat dengan adanya korban jiwa, kerugian materil maupun moril yang sangat besar hingga membuat negeri Paman Sam itu menerapkan darurat nasional sejak 8 Januari 2025 lalu.
Para analisis, ahli dan pakar lingkungan menunjukkan beberapa kejanggalan yang terjadi dalam tragedi kebakaran tersebut.
Berikut beberapa poin kejanggalan dan analisis tatas kebakaran yang terjadi dalam waktu singkat namun korban dan kerugian yang begitu besar itu:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-39] Tidak Sengaja, Lupa, Berarti Tidak Dosa
Pola dan Intensitas Kebakaran yang Tidak Biasa
Kebakaran di California semakin sering terjadi, dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dekade sebelumnya.
Beberapa kebakaran terjadi di lokasi yang sebelumnya jarang terdampak, seperti kawasan urban-wildland interface.
Para ahli mencatat bahwa perubahan iklim berperan besar dalam memperburuk kondisi ini. Naiknya suhu, kekeringan ekstrem, dan perubahan pola hujan meningkatkan risiko kebakaran besar.
Baca Juga: Inilah Doa Ketika Melihat Kebakaran Sesuai Hadits
Selain itu, akumulasi bahan bakar (seperti tumbuhan mati dan daun kering) akibat kebijakan pengelolaan hutan yang kurang optimal memperparah situasi.
Kecepatan Penyebaran Api
Beberapa kebakaran menyebar dengan kecepatan tinggi, melalap area yang luas dalam waktu singkat. Hal ini menciptakan spekulasi tentang kemungkinan faktor tambahan seperti bahan bakar non-alami atau keterlibatan manusia.
Pakar kebakaran mencatat bahwa angin kencang (seperti angin Santa Ana dan Diablo) serta vegetasi kering akibat musim panas yang panjang adalah faktor utama. Namun, beberapa kebakaran juga diduga dipicu oleh peralatan listrik atau aktivitas manusia, termasuk pembakaran yang disengaja sengaja.
Anomali Kerusakan
Dalam beberapa kebakaran, ditemukan pola kerusakan yang tampak tidak alami, seperti rumah terbakar habis tetapi pohon-pohon di sekitarnya tetap utuh. Ini memunculkan berbagai teori konspirasi terkait teknologi tertentu atau senjata energi.
Para pakar menjelaskan bahwa fenomena ini kemungkinan disebabkan oleh bahan konstruksi rumah yang lebih mudah terbakar dibandingkan vegetasi tertentu.
Atap berbahan kayu atau rumah dengan ventilasi terbuka lebih rentan terhadap percikan api dibandingkan pohon dengan kadar air tinggi.
Baca Juga: Gencatan Senjata Israel dan Pejuang Palestina, Mungkinkah Terjadi?
Frekuensi Kebakaran yang Semakin Meningkat
Frekuensi kebakaran di California terus meningkat dari tahun ke tahun, meskipun upaya mitigasi dan pengelolaan hutan terus dilakukan.
Perubahan iklim global adalah penyebab utama. Kekeringan berkepanjangan dan musim panas yang lebih panjang menciptakan kondisi ideal bagi kebakaran. Selain itu, urbanisasi yang terus berkembang di wilayah hutan membuat risiko kebakaran semakin besar.
Aktivitas Manusia
Baca Juga: Ada Siswa Dihukum Duduk di Lantai karena Menunggak SPP, Ada Apa dengan Pendidikan Kita?
Banyak kebakaran di California yang diakibatkan oleh gangguan pada infrastruktur seperti jaringan listrik. Hal ini mengundang kritik terhadap perusahaan utilitas seperti PG&E (Pacific Gas and Electric Company).
Infrastruktur yang sudah tua, kurangnya investasi dalam modernisasi jaringan, dan pengawasan yang kurang memadai menjadi penyebab utama. Dalam beberapa kasus, percikan dari kabel listrik menjadi pemicu kebakaran besar.
Kebijakan Pengelolaan Hutan
Kebakaran semakin sulit dikendalikan, meskipun ada kebijakan pengelolaan hutan. Kebijakan yang mengutamakan pemadaman segera atas kebakaran kecil menyebabkan akumulasi bahan bakar di lantai hutan.
Baca Juga: Kebakaran Los Angeles, Azab, dan Hoaks
Praktik seperti pembakaran terkendali (controlled burning) dinilai kurang diterapkan, meskipun efektif untuk mengurangi bahan bakar potensial.
Para ahli menekankan bahwa kebakaran di California adalah hasil kombinasi dari faktor alamiah dan ulah manusia. Kejanggalan tertentu sering kali memiliki penjelasan ilmiah, meskipun tidak menutup kemungkinan adanya penyebab lain yang perlu diselidiki lebih lanjut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina: Tanah Para Nabi yang Kini Berlumur Darah