Jakarta, MINA – Bedah buku Free Palestine yang digelar di Aula HB Jassin, Jakarta, Sabtu (15/11), menghadirkan Dr. Yanuardi Syukur, editor buku sekaligus Pengurus Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI.
Dalam pemaparannya, ia menegaskan urgensi memperkuat literasi tentang Palestina di berbagai jenjang pendidikan Indonesia, sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran umat terhadap isu kemanusiaan dan sejarah Islam.
Dr. Yanuardi menjelaskan, buku yang dibedah tersebut menguraikan berbagai histori penting dalam tradisi Islam terkait Palestina. Ia menuturkan, salah satu narasi sentral yang harus dipahami generasi Muslim adalah perjalanan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw., yang diawali dengan shalat dua rakaat di Masjidil Aqsa, sebelum beliau diangkat ke langit.
“Literasi seperti ini harus dikenalkan sejak dini. Kalau bisa, kurikulum dengan literasi tentang Palestina diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia, agar kesadaran tentang Palestina melekat di benak masyarakat Muslim,” ujarnya.
Baca Juga: Bedah Buku Prof. Sudarnoto Bahas Hegemoni dan Diplomasi untuk Kemerdekaan Palestina
Ia menambahkan, situasi yang terjadi saat ini di Palestina, khususnya di Gaza, harus dipahami dengan jernih oleh masyarakat. Menurutnya, narasi yang dibangun Zionis seringkali membalikkan fakta, seakan-akan perlawanan rakyat Palestina adalah tindakan terorisme, padahal yang terjadi adalah genosida yang menimpa penduduk sipil.
“Kita perlu mengajarkan kepada anak-anak kita tentang sadisnya fitnah besar Zionis terhadap masyarakat Muslim Palestina. Ini bukan konflik sederhana, tetapi kezaliman yang nyata,” tegasnya.
Melalui kegiatan bedah buku dalam rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) Aqsa Working Group (AWG), Yanuardi berharap semakin banyak ruang edukasi yang membuka pembahasan mendalam tentang Palestina.
Ia menilai, penguatan literasi merupakan bagian penting dari perjuangan intelektual dan moral umat Islam dalam membela hak-hak rakyat Palestina. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik Akhir-Akhir ini, tapi Belum Sepenuhnya
















Mina Indonesia
Mina Arabic