Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bedah Buku Prof. Sudarnoto Bahas Hegemoni dan Diplomasi untuk Kemerdekaan Palestina

Widi Kusnadi Editor : ali farkhan tsani - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

2 Views

(Dok MINA/Afta)

Jakarta, MINA – Kekuasaan hegemoni global dan dominasi kapitalisme menjadi sorotan utama dalam bedah buku karya Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, yang digelar Sabtu (15/11) di Aula HB Jassin Jakarta.

Diskusi ini menekankan pentingnya diplomasi total Indonesia dalam mendukung palestina/">kemerdekaan Palestina.

Dalam acara yang dihadiri para akademisi dan pegiat kemanusiaan, Prof. Sudarnoto menjelaskan buku yang dibedah kali ini menguraikan bagaimana kekuatan hegemonik dunia, yang dipengaruhi oleh kapitalisme, mempermudah tindakan Zionis dan Amerika Serikat terhadap rakyat Palestina. Menurutnya, langkah-langkah internasional yang ada saat ini masih belum mampu membendung tekanan tersebut.

“Buku ini ditujukan sebagai bahan pertimbangan kebijakan bagi pemerintah Indonesia, agar lebih menekankan diplomasi total yang berdampak langsung terhadap upaya palestina/">kemerdekaan Palestina,” ujar Prof. Sudarnoto. Ia menambahkan bahwa kondisi dunia saat ini sangat memprihatinkan, dengan krisis kemanusiaan yang terus berlanjut di Timur Tengah.

Baca Juga: BAZNAS Dorong Kolaborasi untuk Pemulihan Gaza dalam Bedah Buku Diplomasi Bela Palestinan dan Dunia Islam

Lebih jauh, Prof. Sudarnoto menyoroti ketidakseriusan beberapa negara Islam yang masih menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Hal ini menurutnya menjadi salah satu faktor mengapa solidaritas dunia Islam dalam membela kemanusiaan di Palestina belum optimal.

“Kekompakkan dunia Islam masih bertahan pada presentase yang tidak efektif,” ungkapnya, pada bedah buku yang diselenggarakan oleh Aqsa Working Group (AWG) dalam rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025.

Diskusi bedah buku ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi pemangku kebijakan dan masyarakat luas akan urgensi diplomasi yang kuat, serta perlunya perhatian serius terhadap krisis kemanusiaan di Palestina. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik Akhir-Akhir ini, tapi Belum Sepenuhnya

Rekomendasi untuk Anda