Beirut, MINA – Duta Besar Republik Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto Y Tohari mengungkapkan bagaimana KBRI dan Kapal Perang RI Sultan Hasanuddin bersama 120 prajurit marinir Kontingen Garuda selamat dari dahsyatnya ledakan pelabuhan Beirut pada Selasa, 4 Agustus lalu.
“Gedung KBRI berbeda dengan kedutaan-kedutaan besar negara lainnya yang sebagian besar mempunyai kantor di pusat kota, di Downtown, yang cukup parah. KBRI itu terletak di pinggiran kota Beirut, bertetangga dengan Istana Presiden, ada perbukitan. Antara areal itu dengan kota Beirut ada hutan kota. Tempatnya ketinggian, jadi kota Beirut itu ada di bawah kaki kita,” kata Dubes Hajriyanto kepada MINA dan Radio Silaturahim di Bekasi saat dihubungi melalui telepon pada Jumat malam (7/8).
Berbicara dalam acara Bedah Berita MINA (BBM), Hajriyanto menyatakan syukurnya bahwa gedung KBRI hanya mengalami guncangan saja akibat ledakan tersebut.
“Tidak ada kerusakan sama sekali. Alhamdulillah semuanya aman,” katanya dari Beirut, ibu kota Lebanon.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Sementara itu KRI Sultan Hasanuddin dengan 120 prajurit Marinir Angkatan Laut RI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB (UNIFIL), selamat, karena sedang berlayar mengadakan patroli di laut lepas. Lokasi tempat kapal itu biasa bersandar di Pelabuhan Beirut, hancur-lebur.
Menurut Hajriyanto, Kontingen Garuda yang mengemban misi sebagai pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon ada sebanyak 1.247 personel.
“Kontingen Garuda aman alhamdulillah,” kata Hajriyanto.
Dubes mengisahkan, berbeda halnya dengan nasib kapal perang Bangladesh yang selalu bersandar berdekatan dengan KRI Sultan Hasanuddin di Pelabuhan Beirut.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Saat ledakan terjadi, kapal perang Bangladesh sedang bersandar. Kapal itu mengalami kerusakan berat, dua personelnya tewas dan tujuh orang dalam keadaan kritis di rumah sakit karena begitu parahnya lukanya.
“Jadi memang betul-betul KRI Sultan Hasanuddin diselamatkan Allah. Sehari sebelum berlayar, Komandan Letkol Lutfi beserta Mayor Angga beraudiensi dengan saya di KBRI Beirut dan mengatakan, baru akan bertugas lagi seminggu yang akan datang,” katanya..
“Tapi rupanya ada perubahan jadwal, sehingga malamnya, sehari sebelum ledakan itu, menerima penugasan berlayar, karena ada bagian kapal yang perlu perbaikan, Maka setelah setelah patroli, rencananya KRI Sultan Hasanddin menuju pelabuhan Mersin, Turki, untuk masuk di dok sebentar,” tambah Dubes Hajriyanto.
“Kemarin sore sudah selesai dari Mersin dan sekarang dalam pelayaran kembali ke Beirut. Alhamdulillah,” kata Dubes RI.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Ia juga mengungkapkan saat ini anggota-anggota Divisi Kesehatan Pasukan Garuda TNI bergabung dengan kontingen lainnya memberikan bantuan kepada para korban ledakan yang bersumber dari 2.750 ton amonium nitrat itu/ (L/RI-1/R1/P1))
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza