London, MINA – Saluran berita yang baru-baru ini diluncurkan di Inggris, GB News, mengumumkan pada hari Jumat (16/7) bahwa penyiar Guto Harri, tidak akan tayang selama sisa musim panas karena melanggar standar saluran itu.
Secara simbolis Harri berlutut untuk mendukung tiga pesepakbola kulit hitam Inggris yang gagal dalam melakukan pinalti saat Final Euro 2020 melawan Italia.
Harri, mantan koresponden BBC dan mantan penasihat Boris Johnson, membahas pelecehan rasial yang ditujukan kepada pemain kulit hitam setelah Inggris dikalahkan Italia dalam adu penalti.
Harri kemudian berlutut saat acara sedang berlangsung pada hari Selasa (13/7) untuk mendukung Bukayo Saka, Jadon Sancho dan Marcus Rashford, yang semuanya gagal dalam adu penalti.
Baca Juga: Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Menang Tipis 1-0 atas Myanmar
Dalam unggahan tweet-nya ia mengatakan, GB News adalah “di atas segalanya tentang kebebasan berbicara” dan bahwa dia tidak percaya tim sepak bola Inggris “mendukung perpecahan sempit tujuan BLM (Black Live Matter).”
Pada hari Kamis (15/7), saluran tersebut menanggapi dengan tweet: “GB News berdiri empat persegi melawan rasisme dalam segala bentuknya. Kami tidak memiliki garis perusahaan untuk berlutut.”
Namun, GB News kemudian men-tweet bahwa “tidak dapat diterima” bagi presenter mana pun untuk berlutut dan Harri telah melanggar standar saluran.
“Pada hari Selasa seorang presenter yang berkontribusi melakukan siaran langsung dan ini merupakan pelanggaran yang tidak dapat diterima dari standar kami,” tulis tweet itu. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Hendra Setiawan Umumkan Pensiun Usai Indonesia Masters 2025
Mi’raj News Agency (MINA)