Masjid di Jerman Mendapat Surat Ancaman Rasis

Berlin, MINA – Sebuah masjid di kota Duisburg, Jerman tengah, mendapat surat ancaman rasis, menurut seorang pejabat agama.

Masjid Pusat Duisburg, yang berafiliasi dengan kelompok Turki-Muslim DITIB, menerima surat ancaman, yang menyertakan kata “NSU 2.0”, mengacu pada kelompok neo-Nazi yang bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan.

Yusuf Aydin, Ketua Asosiasi Masjid Pusat DITIB, mengatakan mereka melaporkan surat rasis tersebut kepada polisi dan mengajukan pengaduan pidana. Yeni Safak melaporkan, Ahad (4/6).

“Kami sangat sedih. Kami menuntut agar pelaku ditangkap dan diadili secepat mungkin,” kata Aydin.

Masjid telah menerima lebih dari selusin surat yang mengancam dan menghina, tambahnya.

Secara terpisah, Kantor Pers DITIB mengatakan seorang pendukung organisasi teroris PKK telah merusak bendera Turki yang tergantung di dinding Masjid Selimiye di Bremen sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.

Hidayet Tekin, Ketua Asosiasi Masjid Bremen Selimiye, mengatakan mereka menggantungkan bendera Turki, Jerman, dan DITIB di dinding masjid untuk bazaar akhir pekan.

“Kami melihat dari kamera bahwa penyerang yang merupakan pendukung organisasi teroris hanya mengincar bendera Turki,” kata Tekin.

“Penyerang yang menutupi wajahnya dengan kain yang mewakili organisasi teroris, merobek bendera Turki kami dan melarikan diri. Kami segera memberi tahu polisi dan membagikan rekaman kamera. Polisi telah memulai penyelidikan,” jelasnya.

Tekin menambahkan, mereka kemudian menemukan bahwa rekaman serangan itu dibagikan oleh tersangka di media sosial, termasuk orang yang membakar dan menginjak-injak bendera Turki di area parkir.

Tekin menyatakan, polisi secara aktif menyelidiki insiden tersebut dan bekerja untuk memastikan keamanan masjid.

Dia juga mengatakan dia telah menghapus video dari media sosial. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.