Belajar Sejarah untuk Pembelaan Palestina

Oleh : , Muballigh tinggal di Bogor

Dr. Raghib As-Sirjani dalam bukunya ‘’Palestina Kewajiban yang Terlupakan” mengatakan, sejarah merupakan cermin setiap umat dan bangsa. Sejarah menyebutkan masa lalu, menerjemahkan masa sekarang serta mempridiksikan masa depan.

Oleh sebab itu mempelajari sejarah suatu bangsa merupakan suatu yang sangat penting dan harus disampaikan kepada generasi-generasi berikutnya dengan sebenar-benarnya. Bangsa tanpa sejarah ibarat jasad tanpa nyawa.

Sungguh indah apa yang disampaikan Rafiq Al Azhmi, “Umat yang tidak mengetahui sejarah adalah umat yang tidak diakui oleh waktu bahwa mereka pernah ada dan dianggap sebagai debu yang berterbangan oleh bangsa-bangsa lain. Itu karena mereka tidak mengetahui sejarah masa lalu mereka sendiri. Mereka adalah bangsa yang tidak diketahui oleh ras manusia. Bahkan oleh langit dan bumi”.

Maka, akan sulit bagi kita untuk memahami peran yang harus dilakukan dalam permasalahan Palestina tanpa mengetahui dan mempelajari secara detail. Mempelajari dan mengkaji sejarah Palestina bukanlah dengan membaca sekilas, tetapi membaca dengan meneliti, hingga membawa perubahan pelaku dan mendapatkan yang jelas agar upaya yang dilakukan menjadi jelas dan berkesinambungan berdasarkan prinsip pedoman yang lurus dan tidak tergoyahkan.

Maka sangatlah penting untuk mempelajari sejarah Palestina secara detail. Sehingga dengan demikian apa yang kita lakukan menjadi terarah.

Jika kaum Muslimin telah mengetahui nilai penting negeri Palestina di mata Allah dan Rasul-Nya. Termasuk di mata para orang-orang shaleh dan para ulama serta generasi umat Islam, mereka tidak akan bersikap acuh tak acuh dan tidak akan berlaku masa bodoh terhadap negeri ini.

Betapa Allah telah memilih negeri Palestina sebagai tanah air bagi sebagian besar Nabi-Nabi utusan-Nya, menjadikan negeri tersebut sebuah rumah ibadah yang paling mulia setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Palestina juga menjadi tempat di mana Allah meng-Isra’-kan Rasul-Nya dari Masjidil Haram ke Masjididl Aqsa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pula yang mengimami shalat para Nabi utusan Allah. Ini merupakan ibadah shalat yang fenomenal sepanjang sejarah peradaban manusia dalam satu waktu bersamaan. Dan ibadah shalat tersebut dilakukan di negeri Palestina di Masjid Al-Aqsa.

Jika kita mengetahui nilai negeri tersebut, sudah seharusnya kita bisa membangkitkan semangat dan antusiasme yang tinggi di hati, yang akan membuat kita semangat mengkaji peran dan kewajiaban dari diri kita masing-masing dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan. Kitapun tidak akan pernah dihinggapi sikap pesimisme dan tidak pula dibayang-bayangi ketakutan.

Untuk melakukan hal tesebut, kita dapat memamfaatkan sumber-sumber referensi buku yang terdapat di banyak perpustakaan atau media-media yang sangat intens membela Palestina serta sangat memperhatikan kedudukan Palestina dalam pandangan Islam dan Muslimin.

Di antara buku-buku referensi tersebut adalah Muhammad Imarah dalam buku Islamiyyah Ash-Shira Haulal Quds Wa Filistin, Raja Garudi dalam bukunya Filistin Ardhur Risalatul Illahiyah, Jamal Abdul Hadi dalam bukunya Ath-Thariq Ila Baitul Maqdis. Ada juga terjemahan Al-Quds Masalah Kita Bersama, karya Prof. Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi.

Tentu Buku Masjidil Aqsha Kewajiban Seluruh Umat Islam karya dua Duta Al-Quds Internasional, Imaam Yakhsyallah Mansur dan Ali Farkhan Tsani. Serta masih banyak buku-buku yang dikarang oleh tokoh-tokoh yang konsen membela Palestina.

Begitulah, mengetahui sejarah Palestina merupakan sejarah terkaya dari seluruh sejarah umat manusia, karena merupakan sejarah peradaban manusia yang memimpin dunia, dan itu dari negeri Palestina.

Negeri Palestina menjadi tonggak negeri-negeri yang pernah mencapai kejayaannya, seperti Babilonia, Persia, Yunani, Romawi dan juga Yahudi, Nasrani serta tentu Islam.

Semua pemerintahan Islam menapakkan sejarahnya dari negeri ini. Mulai dari Khulafah Rasydin, Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasyiyah,  Dinasti Thuluniyah, Dinasti Ikhsyidiyah, Dinasti Fatimiyah, Dinasti Ayyubiyah, Dinasti Mamalik, hingga Dinasti Turki Usmani.

Negeri Palestina juga merupakan saksi sejarah atas agresi Eropa Barat dalam Perang Salib dan juga menjadi saksi atas agresi Asia Timur yang dikenal dengan serangan brutal dan kejam tentara Tartar.

Selain sejarah Palestina, perlu juga mempelajari dan mengetahui sejarah tokoh-tokoh modern perjuangan Palestina. Seperti Amin Al-Husaini, Izzuddin Al-Qassam, Abdul Qadir Al-Husaini, Syaikh Ahmad Yasin, Abdul Aziz Ar Rantizi, dan sebagainya.

Mereka semuanya telah menghabiskan umur kehidupan mereka untuk perjuangan Palestina tanah kelahiran mereka.

Mempelajari sejarah mereka, akan mengantarkan kita kepada pengetahuan sejarah pribadinya, pendidikannya, hasil perjuangannya, keputusan-keputusannya, serta pengaruh mereka di hati rakyat Palestina.

Dari setiap kajian sejarah yang panjang ini dipenuhi oleh banyak pelajaran yang dapat menjelaskan kepada kita dan generasi selanjutnya agar permasahan Palestina mendapatkan solusi yang tepat. Serta menjadi catatan kita dalam menyelesaikan krisis yang terjadi, dan menjaga agar kita tidak terjerumus ke dalam lubang kesalahan generasi-genarasi terdahulu.

Pada akhirnya akan mengantarkan pada kemerdekaan negeri Palestina ini serta mengembalikan haknya kepada pemilik aslinya rakyat Palestina, serta Masjidil Aqsha kepada pemilik sahnya, kaum Muslimin.  Wallahu A’lam. (A/yat/RS2/)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.