New York, MINA – Belgia, Malta, Andorra, Monako dan Luksemburg mengumumkan secara resmi mengakui Negara Palestina, bergabung dengan daftar negara yang semakin banyak menyatakan pengakuan pada konferensi internasional di PBB.
Para pemimpin kelima negara membuat pengumuman tersebut dalam pertemuan tentang Palestina dan solusi dua negara, yang merupakan rangkaian acara menjelang Sidang Umum PBB.
Langkah tersebut mendapat tepuk tangan dari para delegasi dan dipuji sebagai dorongan bagi momentum internasional bagi kenegaraan Palestina.
“Pengakuan ini mencerminkan keyakinan teguh kami pada perdamaian dan keadilan, serta hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri,” ujar Perdana Menteri Malta. Dikutip dari TRT Global, Selasa (23/9).
Baca Juga: 23 Anak Tewas Akibat Malnutrisi di Wilayah Kordofan Sudan
Rekannya dari Luksemburg menggambarkannya sebagai “keputusan bersejarah.” Sementara Belgia mengatakan langkah tersebut sejalan dengan dukungan jangka panjangnya terhadap solusi dua negara yang dinegosiasikan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya mengumumkan pengakuan pada pertemuan yang sama.
“Saya nyatakan bahwa hari ini, Prancis mengakui negara Palestina,” ujarnya, seraya menyebutnya “satu-satunya solusi yang akan memungkinkan Israel hidup damai.”
Macron mengatakan keputusan itu mendesak karena genosida Israel di Gaza terus berlanjut.
Baca Juga: Trump Ancam Hukuman Mati bagi Anggota Kongres Demokrat yang Picu Ketegangan Politik
“Waktunya telah tiba untuk menghentikan perang, pengeboman di Gaza, pembantaian, dan pengungsian warga. Tidak ada yang membenarkan perang yang sedang berlangsung di Gaza,” ujarnya kepada para delegasi.
Macron berterima kasih kepada negara-negara yang juga baru-baru ini menyatakan pengakuan, termasuk Andorra, Australia, Kanada, Monako, Portugal, Inggris, dan San Marino.
Ia mengatakan pengakuan tersebut “membuka jalan bagi perundingan yang bermanfaat” dan mendesak negara-negara Arab dan Muslim untuk menormalisasi hubungan dengan Israel setelah negara Palestina berdiri.
Macron juga mengatakan Prancis dapat membuka kedutaan besar di Palestina “segera setelah semua sandera yang ditahan di Gaza dibebaskan dan gencatan senjata ditetapkan,” seraya menambahkan Paris siap berkontribusi pada misi stabilisasi internasional.
Baca Juga: G20 Capai Kesepakatan Bulat Meski AS Boikot KTT
Konferensi PBB untuk Solusi dua Negara diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, tanpa kehadiran AS dan Israel. []
Mi’raj Nws Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Israel di Lebanon Selatan Tewaskan 1 Warga, Lima Lainnya Terluka
















Mina Indonesia
Mina Arabic