Tel Aviv, MINA – Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir menyebut Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan sebagai “Nazi Sepenuhnya” setelah seorang pemain sepak bola Israel ditangkap akibat selebrasi kontroversialnya.
Jehezkel, pemain sepak bola Israel yang bermain di klub Turkiye, Antalyaspor ditangkap polisi karena saat bermain akhir pekan lalu memakai perban di pergelangan tangannya yang bertuliskan “100 hari, 7/10” menandai 100 hari sejak sandera Israel dibawa Hamas ke Gaza.
Menurut media penyiaran negara, Turki TRT Haber yang dikutip oleh Anadolu Agency, Selasa (16/1), Wakil Ketua Antalyaspor, Alkan Evren mengatakan proses hukum sedang berjalan untuk mengakhiri kontrak pemain 28 tahun itu.
Menanggapi hal itu, Ben-Gvir mendesak Israel untuk memboikot apapun yang bersifat Turkiye.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Turkiye bertindak melawan aktor-aktor Israel dan apapun yang apapun yang berbau Israel dalam Nazisme. Saya mendesak warga Israel untuk tidak bepergian ke Turkiye, tidak membeli produk Turkiye dan tidak mendukung mereka,” katanya.
“Israel dan warga Israel harus memberi keringanan kepada Turkiye. Kami tidak akan membiarkan diri kami diinjak-injak,” tambahnya.
Antalyaspor mengumumkan keputusannya untuk menskors Jehezkel dari tim, mengatakan ia berperilaku melawan “nilai-nilai nasional” dan dikeluarkan dari skuad berdasarkan keputusan dewan direksi.
“Dewan Direksi Kami tidak akan pernah membiarkan perilaku yang bertentangan dengan sensitivitas negara kami, bahkan jika itu menghasilkan kejuaraan atau piala,” kata klub dalam pernyataannya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Menteri Kehakiman Turkiye Yilmaz Tunc juga menulis di X, Jehezkel melakukan tindakan buruk dengan mendukung pembantaian Israel di Gaza setelah mencetak gol saat Antalyaspor bermain imbang 1-1 melawan Trabzonspor.
President Antalyaspor Sinan Boztepe mengatakan dalam sebuah pernyataan di X: “Postingan sesaat setelah golnya dibagikan dalam akun sosial media resmi klub kami dan masalah tersebut segera diketahui”.
“Itu telah dihapus. Saya ingin publik tahu bahwa saya tidak akan membiarkan perilaku seperti itu selama masa jabatan saya sebagai presiden, tidak peduli seberapa besar kesuksesan yang saya capai pada akhirnya,” katanya.
Israel hingga kini terus melancarkan serangan militer melalui darat dan udara di Jalur Gaza yang menyebabkan lebih dari 24.000 warga sipil Palestina syahid, sebagian besar perempuan dan anak-anak serta 60.582 orang luka-luka, menurut data otoritas kesehatan setempat.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Selain itu menurut PBB, 85 persen populasi di Jalur Gaza kini sudah mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan serta 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut sudah hancur. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian