Sheung Shui, Hong Kong, MINA – Bentrokan baru pecah antara polisi dan ribuan demonstran Hong Kong pada Sabtu (13/7) ketika protes anti-pemerintah membidik para pedagang dari Cina daratan yang datang melintasi perbatasan.
Polisi menggunakan semprotan merica dan pentungan terhadap demonstran bertopeng di Sheung Shui, sebuah kota dekat perbatasan dengan Cina.
Para demonstran berbaris mengeluhkan tentang “pedagang paralel”, demikian Nahar Net melaporkan.
Kota Sheung Shui menawarkan lusinan apotek dan toko kosmetik yang sangat populer di kalangan pedagang daratan yang mengambil barang di Hong Kong tanpa ada pajak penjualan, kemudian menjualnya kembali melintasi perbatasan.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Para pengunjuk rasa menggunakan botol air untuk membersihkan mata mereka dari semprotan merica, sementara seorang demonstran berdarah karena luka di kepala, kata seorang wartawan AFP.
Hong Kong telah diguncang oleh sebulan protes damai besar-besaran serta serangkaian konfrontasi kekerasan yang terpisah dengan polisi karena RUU ekstradisi.
Bulan lalu parlemennya dihancurkan oleh ratusan demonstran bertopeng yang dipimpin oleh pemuda dalam adegan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
RUU itu telah ditunda dan dinyatakan oleh pemimpin Hong Kong “sudah mati”.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Namun, hal itu tidak banyak berpengaruh untuk memadamkan kemarahan publik yang telah berkembang menjadi gerakan yang lebih luas yang menyerukan reformasi demokratis.
Kemarahan terhadap polisi juga tetap tinggi setelah gas air mata dan peluru karet digunakan terhadap demonstran.
Pedagang paralel telah lama menjadi sumber ketegangan. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Mi’raj News Agency (MINA)