Kairo, MINA – Sedikitnya satu orang tewas dan puluhan lainnya cedera dalam bentrokan antara polisi dan penduduk sebuah pulau di sungai Nil di Kairo, Mesir, ketika pasukan keamanan berusaha membongkar bangunan ilegal di sana.
Kementerian Dalam Negeri menjelaskan, kekerasan meletus saat polisi tiba di Pulau al-Warraq pada hari Ahad (16/7) pagi untuk memberantas perambahan lahan milik negara, sesuai undang-undang yang melarang membangun pemukiman di pulau itu.
“Pasukan dikejutkan oleh demonstrasi beberapa pelaku pelanggaran, yang menyerang pasukan dengan senapan angin dan melempar batu … yang mendorong pasukan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pemrotes dan mengendalikan situasi,” kata pernyataan tersebut.
Sedikitnya 37 polisi dan 19 warga terluka dalam bentrokan tersebut. Pasukan keamanan menarik diri dari tempat kejadian untuk meminimalkan kerugian, kata seorang perwira polisi, yang berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Misi gagal dari A-Z … tidak ada koordinasi yang tepat,” ujarnya seperti dimuat African News yang dikutip MINA.
Penduduk pulau mengatakan mereka telah membangun rumah mereka di tanah itu lebih dari 30 tahun yang lalu.
“Kami lahir di pulau ini … kami memiliki bukti kepemilikan, orangtua kami lahir di sini .. mereka ingin memberikannya kepada Emirates untuk membangun hotel,” kata Marzouk Hany (20 tahun), tukang daging, saat berbaris bersama ratusan orang di pemakaman, Syed Tafsha, pria yang terbunuh.
Pada Mei lalu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi memulai sebuah kampanye untuk menghancurkan ribuan bangunan yang diduga dibangun secara ilegal di atas tanah milik negara.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Ada pulau di sungai Nil … menurut undang-undang tidak ada yang boleh tinggal di pulau-pulau itu,” kata Al-Sisi dalam sebuah pidato di bulan Juni.
Dia memerintahkan pihak berwenang untuk menjadikan masalah itu sebagai prioritas agar merebut kembali pulau-pulau tersebut dalam pidato yang sama.
Sekitar 90 ribu orang tinggal di pulau al-Warraq seluas 1.300 hektar, kata Mahmoud Jaffar Salman, mantan anggota parlemen Kota Giza, tempat pulau tersebut bernaung. (T/R11/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Sumber-sumber:
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza