Oleh: Mustofa Kamal, Pendakwah Medsos
Berbakti kepada ibu bapak yang dimaksudkan adalah berbakti kepada kedua orangtua atau kepada ibu dan bapak/ayah dan ibu.
Berbakti kepada ibu bapak artinya berbuat baik kepada kedua orangtua. Tidak melawan atau membangkang bila diperintah kepada kemaslahatan. Misalnya diperintah untuk shalat, untuk taklim, untuk bekerja dan perintah lainya yang mengandung maslahat (kebaikan) dan bukan untuk mafsadat (keburukan).
Perintah berbakti kepada kedua orangtua telah Allah firmankan dalam Al-Qur’an:
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
۞وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلٗا كَرِيمٗا (٢٣) وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرٗا (٢٤)
Artinya: “(23) Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (24) Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
Kata qada dalam ayat ini mengandung makna perintah. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Mujahid, Ubay Ibnu Ka’b, Ibnu Mas’ud, dan Ad-Dahhak Ibnu Muzahim.
Pada Firman Allah Ta’ala di atas juga ada tiga informasi penting:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Pertama, Larangan Menyembah Selain Allah
Mengabdikan diri kepada yang Maha Pencipta adalah tugas manusia seluruhnya, karena memang manusia diciptakan di muka bumi tujuan utamanya adalah agar mengabdi kepada penciptanya yakni Allah Subhanahu wata’ala.
Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Adz-Dzariyat (51) Ayat 56:
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ (٥٦)
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Tidak ada pengabdian kepada selain Allah. Pengabdian kepada selain Allah adalah perilaku mensekutukan Allah dan Allah tidak akan mengampuni dosa mensekutukannya Kecuali bertaubat (tidak mensekutukan lagi).
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa (4) Ayat 48:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا (٤٨)
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
Firman Allah yang lain, Surat An-Nisa (4) Ayat 116:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا (١١٦)
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Kedua, Perintah Berbakti Kepada Kedua Orangtua
Berbakti kepada kedua orangtua artinya setia kepada keduanya antara lain wujud kebaktiannya adalah bertutur kata dengan baik, berbuat kebaikan kepada orangtua, merawat orang tua di kala senja, juga mendoakan kedua orangtua.
Berbakti kepada orangtua adalah wujud syukur atau terimakasih kepada orangtua. Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Luqman (31) Ayat 14:
وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٖ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ (١٤)
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Ketiga, Larangan Durhaka Kepada Kedua Orangtua
Berkata kasar kepada orangtua adalah larangan Allah dan itu bentuk kedurhakaan, Allah telah melarangnya walau hanya sekedar dengan ungkapan Kata “Ah”. Kata ah adalah kata melawan (bukan setia).
Apalagi perkataan dan perbuatan lainnya yang kasar dan tidak baik kepada kedua orangtua sangat dilarang. Apalagi bilamana kedua orangtua kita telah berumur senja atau berumur tua, maka ungkapan tutur kata baik, sopan dan ramah, perilaku rendah hati, dan penuh kasih sayang. Bahkan sampai ketika kedua orangtua kita sudah tidak ada (meninggal dunia), kita harus tetap berbakti kepada keduanya dengan cara mendoakannya sebagaimana doa yang telah Allah ajarkan yaitu: “Wahai Tuhanku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” atau baca do’a yang diajarkan oleh Nabi Muhamad dan juga oleh Nabi Ibrahim:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
رَّبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً
Artinya: “Tuhanku, Ampunilah dosa-dosaku dan kedua orangtuaku, serta kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu kecil.”
Atau sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah Subhanahu wata’ala dalam surat Ibrahim ayat 41:
رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيَّ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ يَوۡمَ يَقُومُ ٱلۡحِسَابُ (٤١)
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam
Artinya: “Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).”
Mengabdikan diri hanya kepada Allah, berbakti kepada kedua orangtua adalah merupakan ibadah dan berpahala yang sangat besar, sebaliknya bila mensekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orangtua adalah berakibat dosa yang besar.
Semoga kita tergolong sebagai hamba-hamba Allah yang selalu dapat mengabdi dan selalu berbakti, Aamiin. (A/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan