Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)
Nasib negeri-negeri Muslim sedang menghadapi ujian dan cobaan berupa keretakan ukhuwah Islamiyyah yang merupakan terasnya perwujudan Islam, intinya amaliyah Islam.
Negeri yang terpecah dan terkoyak dari dalam, negeri yang saling bermusuhan berebut syahwat kekuasaan politik, negeri yang berperang saudara, negeri yang mengisolasi sesama negeri lainnya. Hingga negeri yang terjajah dan terzalimi, Palestina dan kaum Muslimin di negeri minoritas.
Saatnya berdamai dan bersatu mewujudkan ukhuwah Islamiyah kal jasadil wahid, bagai satu organ yang tak terpisahkan, satu mata rantai yang tak terputus.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Ada beberapa hal sehubungan urgensi ukhuwwah Islamiyyah itu, di antaranya:
- Kedepankan persatuan dan kesatuan umat Islam sebagai satu jamaah terbesar umat abad ini kal jasadil wahid, dan hindari semaksimal mungkin perpecahbelahan.
Firman Allah:
وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعً۬ا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءً۬ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦۤ إِخۡوَٲنً۬ا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٍ۬ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡہَاۗ كَذَٲلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَـٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَہۡتَدُونَ (١٠٣)
Artinya: “Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali [agama] Allah, seraya berjamaah, dan janganlah kalian bercerai-berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepada kalian ketika kalian dahulu [masa Jahiliyah] bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian, lalu menjadilah kalian karena ni’mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian, agar kalian mendapat petunjuk.” (QS Ali Imran: 103).
Pada ayat berikutnya disebutkan:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَٱخۡتَلَفُواْ مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡبَيِّنَـٰتُۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬ (١٠٥)
Artinya: ”Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat”. (QS Ali Imran : 105).
- Jika ada perselisihan opini dan pertikaian pandangan, seyogyanya kembalikan pada standar terbaik kepemimpinan Al-Quran dan As-Sunnah.
Allah mengingatkan dalam Al-Quran
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِى ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ فَإِن تَنَـٰزَعۡتُمۡ فِى شَىۡءٍ۬ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِۚ ذَٲلِكَ خَيۡرٌ۬ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِيلاً (٥٩)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul [Nya], dan ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah [Al Qur’an] dan Rasul [Sunnahnya], jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama [bagimu] dan lebih baik akibatnya. (QS An-Nisa : 59).
Selanjutnya, tidak mengikuti jalan-jalan lain selain itu, yang hanya akan semakin mencerai-beraikan umat Islam.
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Allah mengingatkan di dalam ayat:
وَأَنَّ هَـٰذَا صِرَٲطِى مُسۡتَقِيمً۬ا فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦۚ ذَٲلِكُمۡ وَصَّٮٰكُم بِهِۦ لَعَلَّڪُمۡ تَتَّقُونَ (١٥٣)
Artinya: “Dan bahwa [yang Kami perintahkan] ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan [yang lain], karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kalian agar kalian bertakwa”. (QS Al-An’am: 153).
- Menyelesaikan problematika dengan jalan rahmat, kasih sayang, nilai-nilai perdamaian dan toleransi dalam bingkai musyawarah internal sesama kaum Muslimin.
Beberapa ayat-ayat suci mengingatkan:
فَبِمَا رَحۡمَةٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡہُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِى ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩)
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS Ali Imran: 159).
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
وَٱلَّذِينَ ٱسۡتَجَابُواْ لِرَبِّہِمۡ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَمۡرُهُمۡ شُورَىٰ بَيۡنَہُمۡ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ (٣٨)
Artinya: “Dan [bagi] orang-orang yang menerima [mematuhi] seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka [diputuskan] dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (QS Asy-Syura: 38).
۞ لَّا خَيۡرَ فِى ڪَثِيرٍ۬ مِّن نَّجۡوَٮٰهُمۡ إِلَّا مَنۡ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوۡ مَعۡرُوفٍ أَوۡ إِصۡلَـٰحِۭ بَيۡنَ ٱلنَّاسِۚ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٲلِكَ ٱبۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ ٱللَّهِ فَسَوۡفَ نُؤۡتِيهِ أَجۡرًا عَظِيمً۬ا (١١٤)
Artinya: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh [manusia] memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (QS An-Nisa’: 114).
- Menghindari sejauh mungkin berbantahan, permusuhan apalagi peperangan sesama Muslim, yang itu hanya akan menghilangkan kekuatan kaum Muslimin itu sendiri.
Peringatan Allah:
وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ وَلَا تَنَـٰزَعُواْ فَتَفۡشَلُواْ وَتَذۡهَبَ رِيحُكُمۡۖ وَٱصۡبِرُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِينَ (٤٦)
Artinya: “Dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS Al-Anfal: 46).
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
- Jika ada sesama saudara Muslim, sesama negeri Muslim bertikai, berselisih sampai bermusuhan, maka sebaiknya berdamailah dan takut hanya kepada Allah.
Ayat menyebutkan:
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٌ۬ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ (١٠)
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (QS Al-Hujurat: 10).
Apalagi kalau sampai peperangan, membunuh sesama saudaranya sama seperti membunuh seluruh manusia.
مِنۡ أَجۡلِ ذَٲلِكَ ڪَتَبۡنَا عَلَىٰ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ أَنَّهُ ۥ مَن قَتَلَ نَفۡسَۢا بِغَيۡرِ نَفۡسٍ أَوۡ فَسَادٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَڪَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعً۬ا وَمَنۡ أَحۡيَاهَا فَڪَأَنَّمَآ أَحۡيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعً۬اۚ وَلَقَدۡ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُنَا بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرً۬ا مِّنۡهُم بَعۡدَ ذَٲلِكَ فِى ٱلۡأَرۡضِ لَمُسۡرِفُونَ (٣٢)
Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan [suatu hukum] bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu [membunuh] orang lain[1] atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan [membawa] keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu[3] sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.” (QS Al-Maidah: 32).
Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin
- Mari hindari saling dengki, saling hujat, dan saling membelakangi.
Lebih-lebih, jangan sampai memutus hubungan silaturrahim dan jangan memboikot sesama Muslim. Karena semua itu hanyalah bisikan syaitan dan perbuatan dosa.
Beberapa hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebutkan:
:لاَيَدْخُلُ اْلجَنَّةَ قَاطِعٌ. يَعْنِى قَاطِعُ الرَّحِمِ
Artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang pemutus, yakni pemutus hubungan silaturrahim.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
“لَاتَبَاغَضُوْا، وَلَاتَحَاسَدُوْا، وًلَاتَدَابَرُوْ، وَلَاتَقَاطَعُوْا، وًكُوْنُوْاعِبَادَاللهِ إِخْوَانًا، وَلَايَحِلَّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ”. متفق عليه
Artinya: “Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling menghindar, dan saling memutuskan silaturahim. Jadilah kalian hamba Allah ta’ala yang saling bersaudara. Tidaklah halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga hari”. (HR Muttafaq Alaihi).
Baca Juga: Bela Masjid Al-Aqsa Sepanjang Masa
إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ فِي جَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَلَكِنْ فِي التَّحْرِيشِ بَيْنَهُمْ
Artinya: “Setan (Iblis) telah putus asa untuk disembah oleh orang yang rajin shalat di Jazirah Arab. Namun dia selalu berusaha untuk memicu permusuhan dan kebencian.” (HR Muslim dan Ibn Hibban).
لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ، فَمَنْ هَجَرَ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَاتَ دَخَلَ النَّارَ
Artinya: “Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot saudaranya lebih dari tiga hari. Siapa yang memboikot saudaranya lebih dari tiga hari, kemudian dia meninggal maka dia masuk neraka.” (HR Abu Daud).
Ya Allah sampaikanlah kepada saudara-saudaraku seiman se-Islam semuanya di negeri manapun berada.
Semoga Allah mempersatukan kembali jiwa-jiwa kaum Muslimin dan negeri-negeri Muslim, wabil khusus di bulan suci Ramadhan ini, semata demi untuk menggapai ridha dan ampunan-Nya. Aamiin. (RS2/P2)
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)