ODOJ.jpg">ODOJ.jpg" alt="ODOJ" width="219" height="230" />Oleh: Wiwit W. Soekandar* & Rana Setiawan**
Lamat-lamat terdengar a-ba-ta, bacaan Iqra yang terbata-bata. Suara murid-murid yang sedang belajar mengaji di teras rumahnya terdengar nyaring. Tetangganya seorang mualaf yang mempunyai putra berkeinginan untuk mengaji. Ada Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di mushola, tiap sore banyak temannya, namun putranya tak mau mengaji selain dengannya. Akhirnya diterima anak tersebut untuk menjadi murid, walau pun dia sendiri kerepotan dengan tiga anak yang masih perlu bimbingannya.
Dengan telaten anak keluarga mualaf tersebut, diajar membaca Iqra setiap habis Maghrib. Lambat laun bertambah tetangga yang ingin anak mereka belajar mengaji juga dengannya. Muridnya, anak-anak umur 4 tahun sampai dengan 10 tahun, sekitar delapan orang kini sudah belajar mengaji dengannya.
Keponakanku, guru mengaji ini, kusebut namanya Anisa. Dia tidak menyangka dipercaya oleh ibu-ibu di sekitar rumahnya untuk mengajar anak mereka. Dia bukanlah ustadzah ataupun guru mengaji awalnya. Karena mulanya keluarga mualaf ini sering mendengarkan bacaan Al-Quran yang dibaca, setiap hari oleh guru mengajinya. Mungkin ini yang membuka hati anaknya untuk belajar mengaji pada Anisa. Mungkinkah ini berkah dari ODOJ?
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
One Day One Juz (ODOJ), program cinta Al-Quran yang diinisiasi oleh Rumah Qur’an untuk memfasilitasi dan mempermudah dalam tilawah Al-Quran dengan menargetkan 1 juz sehari.
Dengan memanfaatkan Instant Messager (Whatsapp dan BlackBerry Messager (BBM)), tilawah 1 juz sehari jadi lebih menyenangkan dan lebih termotivasi.
Mekanismenya membangun grup ODOJ di Whatsapp dan BBM di mana satu grup beranggotakan 30 orang, kemudian dibuat sistem pelaporan dan lelangan juz maka targetan yang ingin dicapai adalah 30 Juz Al-Quran dapat diselesaikan oleh satu grup setiap harinya dan Khatam Pribadi setiap bulannya dengan asumsi satu anggota tidak absen tilawah juz Al-Quran secara berurutan selama sebulan.
Kemudian juga ada Penanggung Jawab (PJ) Harian dari anggota yang bergantian bertugas mengupdate laporan juz, memonitoring, dan mengatur lelangan untuk mencapai targetan tadi.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Kini, komunitas cinta Al-Quran yang terus tumbuh itu sudah mempunyai anggota 80 ribuan.
****
“Mana mungkin bisa selesai 1 Juz dalam waktu 1 jam 30 menit?”
“Coba saja dulu, kalau tidak mencoba ya, tidak akan percaya,” ajakku.
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
“Kalau nggak bisa, bagaimana?”.
“Pasti bisa, kamu atur waktu saja”, aku meyakinkannya.
Mulanya, dia juga tak percaya bisa membaca tilawah 1 hari 1 juz. Karena 1 Juz biasanya dibaca dalam waktu tiga hari, itu pun apabila malasnya tidak datang. Alhamdulillah, dia mau mencoba. Satu hari setelah dia mencoba, sms dikirim kepadaku bahwa bisa menyelesaikan bacaannya satu juz dengan lancar, saat anak-anaknya mengaji di mushola.
Hari selanjutnya dia sms kembali lebih lancar dari hari kemarin, bisa selesai hanya perlu waktu 1 jam. Hari ketiga dia sms mantap untuk didaftarkan di group ODOJ (One Day One Juz).
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh
“Kalau tidak bisa tolong dibantu, ya bulik. Karena maklum saja jadwal masak, mengepel, antar jemput anak sekolah, belum antar jemput anak les,” seabrek tugas ibu rumah tangga dia sebutkan.
****
Dua hari setelah aku daftarkan melalui melalui teman yang menjadi admin, Anisa mendapatkan konfirmasi bergabung dengan group ODOJ, tepatnya tanggal 13 Februari 2014. Bisa juga melalui website www.daftar.onedayonejuz.org. Bila sudah terkumpul hingga 30 orang, peraturannya akan diinfokan ke group. Yang terpenting setiap jam 17.00 WIB, anggota harus sudah menyetor bacaannya ke group. Apabila tidak dapat menyelesaikan kewajiban bacaannya, maka dapat di lelang di group. Bisa dengan keroyokan atau dibaca bersama-sama.
Setelah bergabung di group ODOJ, semakin dia istiqomah dalam tilawah Al-Qur’an. Tak jarang dia ambil lelang teman dalam groupnya. Bertambah semangat dia dalam tilawah. Bagaimana dia membagi waktu untuk menyelesaikan 1 Juz dengan pekerjaan rumah yang sederet panjangnya? Dia membagi waktunya dengan jadwal pekerjaan yang harus dia selesaikan padat atau tidak, terkadang 1 juz dia baca dengan dibagi dua waktu, kadang kala langsung dibaca dalam satu waktu untuk 1 juz-nya.
Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung
Dulu sewaktu masih sekolah, Anisa murid yang pandai. Dan ini menurun pada anak lelaki keduanya, yang selalu menjadi juara di kelas. Setelah banyak anak yang belajar iqra padanya, ibu-ibu dikompleknya ingin Anisa juga membuka les untuk anak-anak mereka.
Apa yang Anisa rasakan setelah ikut ODOJ ini menjadikan hatinya lebih tenang, keluarga yang tentram, serta rizki yang bertambah.
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga” (QS. Ath.Thalaq; 2-3).(L/P02/EO2)
*Anggota Group ODOJ 1280 **Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pejuang Palestina Punya Cara Tersendiri Atasi Kamera Pengintai Israel