Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bernuansa Hutan Hujan Tropis, Inilah Keunikan Acara Penyambutan KTT Ke-43 ASEAN

sajadi - Rabu, 6 September 2023 - 08:06 WIB

Rabu, 6 September 2023 - 08:06 WIB

17 Views

Jakarta, MINA – Indonesia selalu mempunyai cara unik untuk menyambut kedatangan para tamunya, terutama di ajang internasional. Branding dan beautifikasi lokasi acara dipersiapkan sedemikian rupa sebagai bagian dari upaya mendesain pengalaman (experiential branding) bagi seluruh peserta dan tamu undangan demi memperkuat nation branding Indonesia di mata internasional.

Begitu juga halnya pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 5-7 September 2023. Kedatangan para pimpinan negara anggota ASEAN dan negara mitra di JCC, Selasa (5/9/2023), disambut oleh Presiden RI Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Jokowi di lobi yang didesain bernuansa hutan hujan tropis.

Di hutan yang dilatari layar besar bergambar Ibu Kota Nusantara (IKN) itulah Presiden Jokowi dan Ibu Iriana tampak menyambut, menyalami, dan berfoto bersama dengan para pemimpin negara yang hadir.

Elwin Mok selaku Visual Creative Consultant KTT ke-43 ASEAN 2023 mengatakan, dalam konsep mendesain pengalaman, area penyambutan memang menjadi salah satu titik penting karena menjadi “pengalaman pertama” bagi para tamu undangan dalam berkegiatan di Indonesia.

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah

“Di titik inilah, keunikan dan suasana batin dapat mulai dibangun, yang diharapkan membawa dampak positif bagi keseluruhan penyelenggaraan KTT,” kata Elwin, seperti dikutip dari laman Setkab.go.id.

Area penyambutan tersebut, menurut Elwin, menghadirkan alam Indonesia berupa hutan hujan tropis dan air terjun di dalam lobi JCC, yang terletak di jantung kota metropolitan Jakarta.

“Pendekatan ini mencerminkan bagaimana Indonesia dan ASEAN, sesuai tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’, pusat pertumbuhan dunia, terus berkomitmen menjaga kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem demi masa depan dunia yang lebih baik,” ujar Elwin.

Eratnya kerja sama antarnegara ASEAN seakan menjadi mata air yang akan terus-menerus menyuburkan pertumbuhan dunia. Dipadu dengan layar besar multimedia yang menampilkan siluet Istana Presiden di IKN, area penyambutan ini menyimulasikan pengalaman kembali ke alam.

Baca Juga: Bukan Sekadar Pencari Nafkah: Inilah Peran Besar Ayah dalam Islam yang Sering Terlupakan!

Sementara itu, Dina Touwani, perangkai bunga dan dekorator area penyambutan menjelaskan, beautifikasi venue KTT ke-43 ASEAN berkaca dari cerita sukses KTT G20 di Bali pada tahun 2022 lalu.

“Di KTT G20, kami bertugas mempercantik alam di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang digunakan saat jamuan makan malam tamu negara. Pada KTT ASEAN ini, kami ingin menyuguhkan sesuatu yang indah, tanpa mengubah banyak struktur gedung. Idenya adalah membawa hutan ke dalam ruangan,” kata Dina yang mengemban tugas untuk menata tanaman dan pepohonan di area penyambutan tamu-tamu negara.

Menurut Dina, latar belakang IKN mencerminkan masa depan Indonesia yang tetap mengedepankan kelestarian alam dan lingkungan yang hijau.

Dina mengungkapkan, dalam menata ruangan di area penyambutan itu banyak tantangan yang dihadapi. Antara lain, mencari jenis tanaman hutan, mencari pohon-pohon besar yang bisa membentuk hutan dalam ruangan, menambah unsur air maupun tanaman air yang bisa sesuai dengan habitatnya, dan ruangan yang menggunakan penyejuk udara. Ratusan jenis tanaman dan pepohonan ditampilkan di miniatur hutan yang luasnya sekitar 2.000 meter persegi, seperti pakis, anggrek, randu, palem, lontar, pule, pohon mahogany, beringin, angsana, dan ulin.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh

“Kami mencari tanaman dan pepohonan melalui riset dan mencari langsung ke hutan di sekitar Jawa Barat. Tanaman dan pohon ada yang disewa dan ada yang dibeli. Kami juga memberdayakan para petani untuk menyuplai tanaman,” ujar Dina.

Dina menambahkan, hadirnya hutan hujan tropis di KTT ke-43 ASEAN tersebut tak lepas dari sumbangsih para petani bunga dari Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Lembang.

“Apresiasi kami setinggi-tingginya kepada seluruh petani bunga dan tanaman yang turut menghadirkan hutan hujan tropis ini. Gotong royong mereka sungguh luar biasa,” kata Dina.

Dina menceritakan bahwa ia dan tim membutuhkan waktu satu bulan untuk persiapan hutan hujan tropis. Sedangkan untuk menata tanaman dan aneka ragam bunga memakan waktu hingga enam hari.

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam

“Kami membuat hutan ini sealami mungkin. Di hutan ini kita juga menonjolkan anggrek Indonesia,” ujar Dina. (A/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Asia
Indonesia
Palestina
Indonesia