Tashkent, MINA – Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin melakukan Kunjungan Kehormatan kepada Perdana Menteri Uzbekistan, Abdulla Aripov di Tashkent, Selasa malam (13/6).
Pada kesempatannya itu, ia memberikan gagasan pembangunan Soekarno Memorial Library untuk mengenang jasa Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno.
Hal tersebut dilatarbelakangi oleh adanya kedekatan historis antara pemerintah Indonesia dengan Uzbekistan.
Ir. Soekarno merupakan sosok yang mendorong dibangunnya makam ahli hadis kenamaan Imam Bukhari, yang kini menjadi makam yang sering dikunjungi sebagai tempat ziarah oleh masyarakat dunia.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
“Saya sampaikan tadi supaya dibangun semacam Soekarno Memorial Library di tempat makam, untuk mengenang jasa Bung Karno sebagai pengusul untuk dibangunnya itu. Mudah-mudahan itu bisa terlaksana,” ujar Wapres.
Lebih lanjut, ia menyebutkan kedekatan hubungan Indonesia-Uzbekistan dirintis oleh Ir. Soekarno yang saat itu menjabat sebagai Presiden.
“Perdana Menteri merasa hubungannya dengan Indonesia sangat dekat, karena hubungan ini pernah dimulai oleh Presiden pertama. Bung Karno dulu hadir di Uzbekistan ini, dan beliaulah yang mendorong pembangunan makam Imam Bukhari yang menjadi tempat ziarah. Itu adalah jasa Bung Karno,” jelas Wapres.
Gagasan pembangunan Soekarno Memorial Library sebenarnya sudah dibicarakan antara pemerintah Indonesia dan Uzbekistan.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
“Sudah dibicarakan antar Menteri Pariwisata, baru ada gagasan-gagasan,” imbuhnya.
Selain itu, Wapres memberikan apresiasi kepada pemerintah Uzbekistan yang menyepakati adanya pertemuan antara ulama Indonesia dan ulama Uzbekistan untuk meningkatkan pemahaman pendidikan agama Islam yang moderat.
“Saya sangat menghargai mereka juga ingin ada pembicaraan antara ulama-ulama Indonesia dan ulama-ulama Uzbekistan,” pungkas Wapres. (R/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam