Doha, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menghadiri undangan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres di Doha, Qatar, Senin (19/2) untuk membahas perkembangan di Afghanistan.
Pertemuan yang melibatkan perwakilan dari beberapa negara lain seperti China, Jepang, India, dan Pakistan itu membahas tindak lanjut asesmen independen Sekjen PBB mengenai Afghanistan.
“Secara garis besar, laporan/asesmen tersebut menyampaikan situasi Afghanistan saat ini, prioritas kunci yang dapat dilakukan, dan rekomendasi termasuk bagaimana melakukan engagement, serta bagaimana dapat membantu rakyat Afghanistan,” kata Retno dalam konferensi pers video, Selasa (20/2).
Dalam pertemuan, Menlu RI Retno menyampaikan beberapa hal, antara lain, Indonesia menyambut baik assesmen Sekjen PBB mengenai situasi
Afghanistan dan menekankan pentingnya engagement perlu terus dilakukan dengan Taliban atau De Facto Authority (DFA), terutama mengenai isu perempuan.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
“Indonesia menyarankan bahwa isu perempuan harus terus disertakan sebagai salah satu prioritas dalam engagement komunitas internasional dengan Taliban,” ujarnya.
Menlu menjelaskan, Indonesia merujuk laporan UN Women yang mengatakan bahwa sejak berkuasa Agustus 2021, terdapat 50 dekrit Taliban yang mengikis hak-hak perempuan dan tidak ada yang dibatalkan sampai saat ini.
Indonesia juga sepakat dengan rekomendasi Sekjen PBB mengenai penunjukkan Utusan Khusus Sekjen PBB untuk isu Afghanistan. (T/RE1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional