Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biden Akui Sulit Terapkan Solusi Dua Negara

Zaenal Muttaqin - Kamis, 14 Juli 2022 - 09:00 WIB

Kamis, 14 Juli 2022 - 09:00 WIB

3 Views

Yerusalem, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di Israel pada Rabu (13/7) sore, dalam kunjungan pertamanya sejak menjabat sebagai presiden.

Biden mengatakan setibanya di Bandara Ben Gurion, bahwa Washington berkomitmen untuk menjaga keamanan pendudukan, mencatat bahwa “solusi dua negara tetap menjadi solusi terbaik untuk mengakhiri konflik di kawasan itu.”

Namun Biden menekankan, solusi seperti itu tidak dapat diwujudkan dalam waktu dekat, lapor media Safa.

“Saya sangat bangga dengan lebih dalam dan kuatnya hubungan bersama, dan kami akan memperkuat lagi hubungan pada kunjungan ini melalui sains dan pengembangan, dan kami akan bekerja sama untuk beradaptasi dengan tantangan di seluruh dunia, dan kami juga akan memperkuat komitmen kami untuk memastikan keamanan Israel,” kata Biden.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Biden berbicara tentang solusi dua negara dengan mengatakan, solusi dua negara masih merupakan cara terbaik untuk memastikan perdamaian dan demokrasi bagi Israel dan Palestina.

“Namun saya tidak melihat cakrawala yang dekat untuk solusi ini,” ucap Biden.

Upacara penyambutan kehadirannya dipimpin langsung Perdana Menteri Israel Yair Lapid dan wakilnya, Naftali Bennett, tanpa kehadiran Presiden Israel, Isaac Herzog, dan pemimpin oposisi Benjamin Netanyahu.

Dalam sebuah wawancara dengan media setelah perdamaian Biden, Netanyahu mengatakan, sanksi ekonomi yang dijatuhkan pada Teheran tidak cukup untuk menghentikan proyek nuklir, sehingga perlu untuk melakukan ancaman militer yang serius untuk mencegah Iran memperoleh bom nuklir.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Kata dia, ancaman militer yang serius dapat menghalangi Iran untuk melanjutkan proyeknya, dan jika itu gagal, tidak ada pilihan selain menggunakan ancaman ini.

Sementara Lapid menyambut kunjungan itu, menggambarkannya sebagai bersejarah dan datang untuk mempromosikan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi serta untuk menekankan keyahudian entitas, menunjukkan bahwa entitas telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan berubah menjadi kekuatan global di bidang teknologi dan teknis.

Lapid yang berbicara dalam pidatonya tentang kebutuhan mendesak untuk menyimpulkan aliansi regional dalam menghadapi Iran, dalam upaya untuk membentuk aliansi baru dan kuat di wilayah tersebut. (T/B04/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda