Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bincang Sehat Bersama dr. Suwardi (5): Keseimbangan Asam-Basa

Rana Setiawan - Sabtu, 29 Desember 2018 - 05:16 WIB

Sabtu, 29 Desember 2018 - 05:16 WIB

6 Views

Oleh: dr. Suwardi Sukri, Dokter Integratif Medicine

Salah satu keseimbangan yang paling dipertahankan oleh tubuh adalah keseimbangan asam basa. Tubuh akan melakukan apa saja untuk mempertahankan keseimbangan ini. Sebab gangguan keseimbangan asam basa akan menimbulkan gangguan fungsi sel hingga kematian sel.

Sel tubuh akan berfungsi dalam kondisi basa. Sementara tubuh cenderung ke kondisi asam. Tubuh memerlukan usaha 20 kali untuk menurunkan kondisi asam menjadi basa. Satu kondisi asam sama dengan 20 kondisi basa. Kondisi ini dikenal sebagai pH asam-basa.

PH adalah indikator untuk mengukur kondisi asam-basa sel atau jaringan tubuh. Nilai pH asam-basa adalah 1–14. Di mana di bawah 7 adalah pH asam dan di atas 7 adalah pH basa. Nilai 7 adalah pH netral, atau pH air. Sedangkan pH ideal tubuh berada pada pH 7,365 sedikit basa. Mengapa dikatakan ideal? Karena fungsi enzimmatis sel bekerja sangat optimal. Sehingga tubuh berada dalam kondisi sehat.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-11] Ragu-ragu Mundur!

Pergeseran pH ke arah asam sangat memengarusi fungsi sel dan jaringan, sehingga tubuh mudah sakit. Karena asam merupakan ekspresi dari semua penyakit. Artinya semua penyakit kronis tubuhnya asam.

Bagaimanakah Kita Mengukur PH Tubuh?

Ada beberapa cara. Dari yang sangat simpel adalah dengan memakai kertas lakmus. Apa yang diukur dengan lakmus? Yaitu air liur, urin dan darah. Tapi yang paling akurat adalah mengukur pH darah. Karena darah dapat menjadi indikator tubuh yang lebih sebenarnya.

Cara yang sedikit rumit adalah dengan memakai mikroskop electron yang dikenal dengan pemeriksaan ADS atau Analisa Darah Segar. Saya melakukan ADS dalam praktik saya. Dan hasilnya akurat dan bagus. Sebelum pasien diterapi dilakukan ADS, begitu pula setelah diterapi 14 – 30 hari. Hasilnya sungguh luar biasa. Hasil ADS dikonfrontir dengan hasil cek  list akumulasi toksin dan gejala klinis. Hasilnya sinergis. Bila hasil ADS-nya positif bagus, maka hasil cek list toksin juga positif bagus, begitu pula dengan gejala klinis.

Baca Juga: Muasal Slogan ”Al-Aqsa Haqquna”

Apa yang Terjadi Jika Tubuh Asam?

Tubuh dirancang oleh Allah SWT sangat cerdas. Sel-sel yang menyusun tubuh orang dewasa, jumlahnya  1 triliun per Kg BB. Bekerja sangat harmonis dan selalu menjaga keseimbangan. Agar tubuh sehat. Maka salah satu keseimbangan yang sangat dijaga adalah keseimbangan asam basa.  Tubuh cenderung asam. Akibat akumulasi toksin. Hal ini buruk bagi tubuh. Apa saja dampak asam bagi tubuh?

Secara otomatis tubuh menjadi asam setelah mati. Saat henti napas, tubuh tanpa oksigen. Ini menciptakan lingkungan mikroba anaerob atau mikroba yang hidup tanpa oksigen. Tujuannya adalah untuk mencerna jasad si mayit.

Itulah sebabnya, mengapa mikroba menjadi bagian dari tubuh manusia. Bahkan ada pendapat bahwa mikroba lebih banyak jumlahnya dari sel manusia. Mycotoksin dan exotoksin, (myco= jamur) dan exo (exo= bakteri) toksin=racun , yang dihasilkan oleh mikroba ini untuk membusukkan tubuh mayit. Akibatnya, jaringan tubuh terurai menjadi sel-sel. Akhirnya, menjadi tanah.  Oleh ahli biologi ini disebut sebagai siklus karbon. Dari proses pembusukan ini.  Anda membayangkan, jika tubuh anda dalam kondisi asam. Tentu tubuh anda akan mengalami proses perusakan dari dalam.

Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam

Bakteri Anaerob dan Asam

Dua hal yang saling bersamaan. Kondisi asam melahirkan bakteri anaerob. Bakteri anaerob tidak mencerna makanan tapi memfermentasi makanan, pembusukan dan menghasilkan toksin. Sebaliknya, bakteri baik atau probiotik mencerna makanan dengan menghasilkan nutrisi berupa: vitamin B, niasin, biotin, B6, B12, asam folat dan vitamin K, zat besi, serta anti septik alami yakni asam laktat dan asidofilin.

Oleh sebab itu, bakteri baik akan mengontrol bakteri jahat agar tubuh tidak mudah sakit. Di tubuh terdapat 1 ½  – 2 Kg bakteri baik. Namun jika tubuh asam, maka bakteri jahat yang mengambil alih tubuh.

Obesitas

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal

Tubuh akan membuat sel-sel lemak agar membawa asam menjauh dari organ-organ vital seperti jantung, otak, dan pembuluh darah. Dengan tujuan melindungi organ vital tersebut.

Bila kondisi asam berlanjut maka sel-sel lemak kian meningkat, maka dapat terjadi obesitas. Kondisi asam mengganggu pencernaan. Sehingga tubuh kekurangan nutrisi. Akibatnya tubuh meminta nutrisi terus, maka nafsu makan tak terkontrol. Berat badan pun meningkat.

Sementara mycotoksin dan exotokin akan menggangu fungsi hati. Metabolisme makanan pun terhambat dan tubuh kekurangan zat gizi. Mudah lapar, gula darah rendah, dan kecanduan gula. Yang berujung pada peningkatan BB. 

Diabetes

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof. Anbar: Pendidikan Jaga Semangat Anak-Anak Gaza Lawan Penindasan

Selain hati, toksin-toksin yang dihasilkan oleh mikroba, juga meracuni Pankreas. Toksin aloksan yang dihasilkan mikroba ini, akan merusak pankreas sehingga produksi insulin terhambat. Akbatnya,terjadi diabetes.

Depresi

Mycotoksin menggangu produksi koenzim yang berperan penting dalam pembentukan enzim vital kerja otak dan sistem saraf. Maka terjadi kondisi-kondisi seperti: bed mood, depresi, cemas, panik, dan PMS=premenstrual sindrom, sakit kepala, dan sebagainya.

Alergi

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya

Terlalu asam akan menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dan ini menekan sistem imunitas tubuh. Akibatnya tubuh lemah dan mudah terjadi alergi.

Lelah

Asam dan toksin akan mengganggu penyerapan protein,mineral dan nutrisi lainnya. Maka produksi enzim dan hormon terhambat. Hal ini menggangu produksi energi sehinggi tubuh lemah dan mudah lelah. Pankreas, hati dan kelenjar adrenal berperan penting dalam menjaga energi tubuh.

Organ ini rentan terhadap serangan toksin. Selain itu mikroba sangat suka menghabiskan cadangan vitamin B kompleks, zat besi dan mineral tubuh. Yang membuat tubuh mudah lelah. Salah satu mycotoksin adalah asetaldehit yang dihasilkan dari hasil fermentasi gula. 

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa

Asetaldehit menyebabkan kekurangan stamina dan penyebab lelah yang luar biasa. Asetaldehit akan menempel pada sel darah merah. Sehingga fungsi sel darah merah sebagai pembawa oksigen dan nutrisi terganggu. Sebaliknya, sel darah dapat mengental. Dari sini dapat menimbulkan berbagai penyakit pengentalan darah seperti panyakit kardiovaskuler dan stoke.

Alkohol

Asetaldehit akan diubah oleh hati menjadi alkohol. Hingga tubuh kebanjiran alkohol. Proses ini membutuhkan berbagai mineral penting seperti magnesium, kalium, sulfur dan hidrohen. Mineral ini amat dibutuhkan oleh tubuh: magnesium untuk otot, kalium untuk pembuluh darah,sulfur untuk fungsi hati dan hidrogen penting dalam keseimbangan asam basa.

Mineral Penetral Asam

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Tubuh memiliki keistimewaan dalam hal menjaga keseimbangan asam basa. Jika tubuh asam, maka tubuh menetralkannya dengan mineral: magnesium, kalium, natrium, dan kalsium. Jika kondisi asam berlanjut, maka kosentrasi mineral ini akan diserap untuk digunakan untuk menetralkan asam ke tingkat basa. Namun asam dinetralkan dengan 20 kali basa, Oleh sebab itu cadangan mineral ini mudah habis.

Apa akibatnya, jika mineral ini mangalami defisiensi? Kekurangan kalsium menyebabkan osteoporosis, defisit natrium mengganggu transmisi impuls syaraf sehingga mudah terjadi gangguan syaraf. Kekurangan magnesium dapat menggangu fungsi jantung dan otot, Begitu  pula  rendah kalium dapat menimbulkan gangguan fungsi pembuluh darah.

Nah, inilah sekilas dampak jika tubuh berada pada kondisi asam. Semoga bermanfaat. Salam sehat.(AK/R01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Tausiyah