Washington D.C, MINA – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengecualikan Israel dari kunjungan yang direncanakan ke Timur Tengah, sumber politik Israel mengungkapkan, mencatat ini mungkin terkait dengan masalah nuklir Iran.
“Blinken akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi 6-8 Juni untuk bertemu dengan pejabat Saudi guna membahas kerja sama strategis AS-Saudi dalam masalah regional, global dan berbagai masalah bilateral termasuk kerja sama ekonomi dan keamanan,” ungkap siaran pers Departemen Luar Negeri AS. MEMO melaporkan, Sabtu (3/6).
“Pada tanggal 7 Juni, Menlu juga akan berpartisipasi dalam Pertemuan Tingkat Menteri Dewan Kerja Sama Teluk AS (GCC) membahas peningkatan kerja sama dengan mitra GCC kami untuk mempromosikan keamanan, stabilitas, de-eskalasi, integrasi regional, dan peluang ekonomi di Timur Tengah,” tambah siaran pers itu.
Selanjutnya: “Pada 8 Juni, Menlu akan menjadi tuan rumah bersama pertemuan Tingkat Menteri Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS dengan Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan di Riyadh guna menyoroti peran penting yang dimainkan Koalisi D-ISIS mengatasi ancaman yang berkelanjutan ISIS (Daesh) serta menegaskan kembali komitmen kami untuk memastikan kekalahan abadi.”
Baca Juga: Sidang Kasus Korupsi Netanyahu akan Berlangsung Pekan Depan
Mengunjungi Israel adalah bagian dari agenda perjalanan Blinken ke Timur Tengah, tetapi The Times of Israel melaporkan seorang pejabat Israel mengatakan Departemen Luar Negeri AS: “Menjauh dari gagasan [mengunjungi Israel] tak lama setelah menyadari tidak ada cukup waktu di jadwalnya.”
The Jerusalem Post melaporkan seorang pejabat senior Israel mengatakan: “Tidak mungkin mengabaikan waktu untuk membatalkan kunjungan Blinken.”
Dia menambahkan: “Itu bisa saja bersifat teknis karena Washington mencoba untuk mengecualikan file nuklir Iran dari agendanya sampai setelah pemilu. Pemerintah AS mengakui menyelesaikan masalah nuklir Iran tidak dapat terjadi tanpa aksi militer di Iran.” (T/R7/P1)
Baca Juga: Tentara Arakan Jadi Ancaman Baru Bagi Muslim Rohingya
Mi’raj News Agency (MINA)