Jakarta, MINA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau panjang akibat badai El Nino yang melanda wilayah Indonesia masih akan berlanjut hingga awal tahun 2024.
“Menurut prediksi BMKG, El Nino di Indonesia masih berlanjut hingga awal tahun 2024,” kata Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG saat dikonfirmasi pada Jumat (29/9).
Hal tersebut berpotensi menyebabkan kekeringan dan krisis air bersih di sejumlah wilayah Indonesia.
“Musim kemarau akan berakhir seiring dengan dimulainya musim hujan. Namun, awal musim hujan ini tidak terjadi secara serentak di Indonesia,” lanjutnya.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Menurut Guswanto, fenomena El Nino akan berpengaruh terhadap iklim Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.
Saat ini suhu udara maksimum di sejumlah wilayah Indonesia mencapai 35-37 derajat Celsius. Yang terjadi dalam 10 hari terakhir ini.
Selain itu, fenomena badai El Nino menjadi salah satu penyebab pembentukan awan hujan relatif rendah.
“Pengaruh El Nino menyebabkan potensi pembentukan awan hujan relatif menjadi lebih rendah,” pungkasnya.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Pihak BMKG mengimbau masyarakat supaya tetap waspada terhadap dampak dari musim kemarau panjang ini.
Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan penggunaan air dengan baik. juga, memantau informasi terkait perkembangan cuaca melalui laman resmi dari BMKG. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga