Jakarta, MINA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap analisa gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,8 yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul, DIY, Senin (26/8).
Menurut BMKG, hasil analisa mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust).
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antarlempeng (megathrust),” kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 19:57 WIB. Untuk lokasi gempa pada koordinat 8.78 lintang selatan. Atau 110.27 bujur timur.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
Kekautan gempa di Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo, dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI. Artinya getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Kemudian, di daerah Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta dan Klaten dengan skala intensitas II-III MMI. Artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk berlalu.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan