Jakarta, 23 Jumadil Akhir 1438/21 Februari 2017 (MINA) – Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan pihaknya akan fokus mengadakan sosialisasi produk dan memperbarui objek wakaf menjadi lebih produktif.
“Dana wakaf yang diinvestasikan dapat menciptakan aset wakaf bernilai ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. “Maka bagi kami yang terpenting terbentuk komunitas wakif (pihak yang mewakafkan harta benda miliknya) sebagai pasar potensial ekonomi syariah,” kata Imam dalam diskusi publik bertema “Melirik Wakaf sebagai Instrumen Potensial Ekonomi Syariah” di Hall Dewan Pers, Jakarta, Senin (20/2) malam.
Diskusikan diadakan oleh Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) bersama BNI Syariah.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Dia mengatakan ke depan BNI Syariah akan evaluasi proyek yang ada dan meminta nazhir kalau yang bersangkutan ingin mengubah proyeknya agar dapat menimbulkan minat berwakaf.
“Apabila proyek wakafnya semakin menarik maka minat nasabah untuk menjadi wakif menjadi bertambah. Para wakif ini akan otomatis menjadi target segmen. Kami ingin semua yang menjadi nasabah BNI Syariah harapannya dapat berwakaf,” ujar Imam.
BNI Syariah pada November 2016 telah meluncurkan platform digital yang memfasilitasi masyarakat untuk berwakaf secara mudah karena dapat memilih proyek-proyek wakaf sesuai yang diinginkan. Inovasi tersebut bermula dari konsep wakaf produktif yang berpotensi membangun kehidupan sosial ekonomi masyarakat berkelanjutan.
“”Saat ini BNI Syariah telah bekerja sama dengan beberapa lembaga pengelola wakaf nazhir seperti Yayasan Dompet Dhuafa, Yayasan Rumah Zakat, Global Wakaf, Yayasan Pesantren Al-Azhar dan Badan Wakaf Indonesia,” jelas Imam.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Dia berharap dengan tingginya animo masyarakat yang berpartisipasi dalam produk ini, maka semakin banyak aset produktif yang bermanfaat bagi khalayak. (L/R03/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng