Jakarta, MINA – Bank Nasional Indonesia (BNI) Syariah siap menjadi fasilitator pengelolaan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah dalam tren fenomena hijrah milenial beberapa tahun terakhir.
Untuk itu BNI Syariah hadir dengan semangat kolaborasi pada acara Takjub Akbar 2020 yang diselenggarakan oleh komunitas Tajir (PT Jalan Setelah Hijrah) di Masjid Al Azhar, Jakarta Ahad (19/1).
BNI Syariah mempunyai beberapa produk unggulan di antaranya pembiayaan konsumer untuk pembelian rumah atau kendaraan, kartu pembiayaan (BNI iB Hasanah Card), pembiayaan produktif (modal kerja, investasi, dan mikro), Tabungan Haji Dan Umroh (BNI iB Baitullah Hasanah), serta Wakaf Hasanah, kata Pemimpin BNI Syariah Cabang Fatmawati, Nirwan Purnama.
Ia menambahkan, BNI Syariah juga memberikan layanan sesuai prinsip syariah diantaranya penghapusan denda, layanan shalat diawal waktu di seluruh outlet BNI Syariah, hasanah reward yaitu tunjangan hafiz qur’an kepada karyawan, dan menyediakan akses layanan Ziswaf melalui e-channel BNI (ATM, mobile banking, internet banking).
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
BNI Syariah juga memiliki fasilitas, produk dan layanan transaksi e-channel yang didukung oleh teknologi dan jaringan BNI, sehingga nasabah akan mendapatkan pengalaman yang sama ketika menggunakan produk dan layanan BNI Syariah, lanjutnya.
Pada sambutan lainnya, Tito Maulana, selaku Co-Founder Tajir & Ketua Komite Tetap Bidang Keuangan Kadin DKI Jakarta mengatakan, Komunitas Tajir membaca fenomena hijrah, terutama di kalangan milenial sebagai sebuah tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat ekonomi umat pada sektor syariah.
“Tajir dalam hal ini ingin memperkenalkan ekosistem muamalah sebagai sebuah solusi, yang berbasis pada semangat kolaboratif dan berbagi,” ujarnya.
Tajir merupakan acara komunitas yang dihadirkan oleh PT Jalan Setelah Hijrah adalah gerakan muamalah kolaboratif yang mengajak pelaku usaha maupun profesional sukses muslim, untuk memberi pembekalan serta permodalan kepada kaum muslimin yang telah maupun dalam proses berhijrah.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Ekosistem Tajir mengacu pada penguatan ekonomi umat melalui perwujudan muamalah, yakni bisnis syariah. Tajir berupaya menjawab tantangan polemik sosial yang dihadapi para pejuang hijrah secara umum khusus nya milenial, di sektor ekonomi.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah DKI Jakarta, Rezza Arief Budy Artha dan Co-Founder Sagaleh, Dhyda Maryudha; Ustadz Syafiq Riza Basalamah, Ustadz Subhan Bawazier. (L/R11/RS2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon