Surabaya, MINA – Jalan raya Gubeng Surabaya yang mendadak ambles dan terbelah hingga menganga sangat lebar serta dalam pada Selasa (18/12) malam tidak ada kaitanya dengan sesar gempa atau patahan Surabaya dan Waru.
Hal tersebut di sampaikan oleh Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam unggahan di akun Twitternya.
Menurutnya, amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng tersebut lebih disebabkan kesalahan konstruksi. Dinding penahan jalan (retaining wall) tidak mampu menahan beban, apalagi saat musim hujan begini sehingga ambles.
Sambil menunjukan foto perbandingan antara sebelum dan setelah amblesnya, ia mengatakan, dinding galian tidak kuat menahan beban dinding di bagian dekat jalan. Ditambah getaran dari kendaraan menyebabkan tanah ambles, jadi konstruksi dinding tidak kuat.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Sementara itu, Petugas Command Center 112 mengungkapkan kedalaman jalan yang ambles berkisar 10-15 meter. Sedangkan untuk panjang jalan yang terdampak diperkirakan mencapai 25 meter.
Meskipun demikian, petugas tetap menyisir lokasi kejadian untuk memastikan tidak adanya korban jiwa.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi menduga amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, terjadi karena ada kesalahan pelaksanaan konstruksi proyek oleh PT NEK.
Pemerintah Kota Surabaya akan mendatangkan ahli dan penanggung jawab dari Jakarta untuk memastikan penyebab kejadian tersebut. (R/Sj/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur