BRIN Dukung Pengembangan Riset Produk Halal

Kawasan Sains Sumadiharga di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan infrastruktur yang diproyeksikan menjadi fasilitas riset dan inovasi produk halal berbasis maritim.(Foto: Dok. BRIN)

Jakarta, MINA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendukung penyediaan fasilitas riset dan inovasi produk halal sebagai upaya memperkuat ekosistem produk halal dan mengakselerasi pertumbuhan industri produk halal dalam negeri.

Upaya ini juga dalam rangka mewujudkan target Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia.

Ketua BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, tiga kawasan sains milik BRIN yang berlokasi di Lombok, Yogyakarta, dan Subang, telah disiapkan untuk memfasilitasi riset deteksi produk halal dan pengembangan industrinya.

“Kami telah menyiapkan tiga kawasan sains untuk infrastruktur riset dalam mendukung riset dan inovasi produk halal. Kawasan ini menyediakan laboratorium yang dilengkapi instrumen penelitian canggih guna mendukung riset produk halal di Indonesia,” kata Handoko pada temu media peringatan HUT ke-3 BRIN di Kantor BJ Habibie, Jakarta, Ahad (28/4).

Baca Juga:  Pengamat Ingatkan Lembaga Didik Tidak Gelar Acara Foya-Foya

Dia menjelaskan, Kawasan Sains Sumadiharga di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan infrastruktur yang diproyeksikan menjadi fasilitas riset dan inovasi produk halal berbasis maritim.

Kawasan Sains Kurnaen Sumadiharga yang terletak di Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara (KLU) baru diresmikan pada 16 Maret 2023, oleh Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin menjadikan Kawasan Sains ini sekaligus menjadi pusat kegiatan Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat (PRBILD).

Kawasan ini telah dilengkapi fasilitas dan peralatan modern, sehingga para periset dan pengembang produk dapat melakukan riset dan inovasi bersama dalam pengembangan produk halal berbasis maritim.

Sementara BRIN juga telah mengembangkan fasilitas riset dan inovasi produk halal, meliputi bidang pangan, kesehatan, bioteknologi, dan lainnya di Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga:  Ini 14 Imbauan Petugas untuk Keamanan Jamaah Haji Selama di Tanah Suci

Laboratorium yang diproyeksikan menjadi rujukan riset halal Indonesia tersebut telah diresmikan oleh Wakil Presiden (Wapres)RI K.H. Ma’ruf Amin pada Jumat 22 April 2022.

Salah satu fasilitas riset pangan itu di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) di bawah Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN. Fasilitas tersebut dibangun melalui pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Handoko mengatakan, Kawasan Sains Muhammadi Siswosudarmo Subang, Jawa Barat, tengah dipersiapkan sebagai Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) BRIN guna mendukung Fasilitas Pengembangan Teknologi Tepat Guna untuk UMKM Produk Halal Nasional.

Selain itu, BRIN juga terus memperkuat kapasitas SDM periset di tanah air. Kolaborasi antara periset di BRIN dengan berbagai pemangku kepentingan ekonomi syariah menjadi keniscayaan.

Handoko berharap, dengan dukungan berbagai mitra seperti KNEKS, BPJPH, BPOM, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan swasta ini, fasilitas laboratorium analisa, laboratorium mikro dan makroalga, pilot plant untuk produk halal, dan training center akan dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan lebih luas di tiga kawasan sains tersebut, sehingga semakin relevan sebagai fasilitas nasional riset dan inovasi produk Hhlal.

Baca Juga:  Indonesia Kirim 120 Atlet ASEAN School Games 2024 di Vietnam

BRIN juga menjalin program kolaborasi dengan perguruan tinggi melalui kerjasama riset pengembangan produk halal dengan hasil riset nantinya dapat menghasilkan publikasi internasional sebagai output dari kerja sama ini, dan memiliki potensi outcome dalam pemanfaatan teknologi untuk masyarakat.

Kerja sama ini dapat dilakukan mulai dari eksplorasi bahan alam rempah untuk mempertahankan kualitas produk daging halal, eksplorasi bahan substitusi halal, dan pengembangan deteksi susbstansi nonhalal pada produk pangan. Selain itu, pemanfaatan kekayaan maritim Indonesia sebagai sumber bahan baku yang sudah dijamin kehalalannya secara ilmu fikih.

 

Mi’raj News Agency (MINA)